4 Fakta yang Perlu Diketahui soal Uang Elektronik untuk Pembayaran Tol
Apa saja yang perlu kita ketahui soal kartu uang elektronik ini? Simak fakta berikut.
TRIBUNNEWS.COM - Pemerintah sudah menetapkan seluruh pembayaran tol di seluruh Indonesia harus menggunakan uang elektronik sejak 31 Oktober 2017.
Kabar ini sudah diinformasikan secara resmi oleh Bank Indonesia melalui website resminya.
Sebenarnya, pembayaran tol menggunakan uang elektronik bukanlah hal baru. Namun, karena baru berlaku di tol tertentu saja, belum banyak orang yang menggunakan uang elektronik untuk membayar tol. Mulai Oktober 2017 kemarin, semua tol akan menggunakan sistem pembayaran cashless alias non-tunai.
Sistem ini mengharuskan kita untuk memiliki uang elektronik. Apa saja yang perlu kita ketahui soal kartu uang elektronik ini? Simak fakta berikut seputar uang elektronik sebagai alat bayar di tol.
Nama
Nama untuk kartu uang elektronik ini cukup beragam, tergantung pada perusahaan yang mengeluarkannya. Misalnya kartu uang elektronik yang dikeluarkan PT. Jasa Marga Persero, namanya e-Toll Card.
Kemudian ada kartu uang elektronik yang dikeluarkan oleh bank, ada Mandiri e-Money dari Bank Mandiri, kartu BRIZZI dari Bank BRI, Tap Cash dari BNI, dan ada kartu Blink dari Bank BTN.
Indomaret juga punya uang elektronik, yang bisa digunakan untuk membayar tol, yaitu Indomaret Card.
Cara mengisi kartu
Pengisian uang elektronik ini bisa dilakukan dengan beberapa cara. Bisa melalui kantor cabang bank penerbit kartu, melalui ATM dan bisa melalui minimarket seperti Indomaret, Alfamart, Alfamidi dan lain sebagainya.
Di beberapa gerbang tol pun sudah ada juga yang menyediakan layanan top-up saldo.
Cek saldo
Selain cek saldo di bank penerbit masing-masing kartu, biasanya juga bisa melalui gerbang tol. Namun memang agak sulit untuk melihat sisa saldo kartu e-money di gerbang tol. Hal ini karena kita umumnya jarang memperhatikan layar kecil di depan gerbang tol.
Biasanya, sisa saldo dalam kartu e-money ini akan tertera di bagian paling bawah layar gerbang tol. Kenapa biasanya? Hal ini karena tidak semua layar di depan gerbang akan menampilkan sisa saldo kita.
Jadi akan lebih aman jika cek saldo dilakukan di mesin bank penerbit kartu, atau di kasir minimarket seperti Indomaret atau Alfamart.
Keamanan
Kehadiran kartu uang elektronik untuk pembayaran tol ini membuat transaksi lebih praktis, apalagi untuk yang memiliki mobilitas yang tinggi.
Namun, kemudahan ini terkadang dimanfaatkan orang untuk melakukan aksi kejahatan. Seperti yang sudah terjadi baru-baru ini, aksi penipuan ketika pengendara membawa kabur dan menukar kartu uang elektronik pengemudi lain.
Makanya, untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan terjadi, kita harus selalu waspada dan lakukan tindakan pencegahan.
Hal pertama yang bisa kita lakukan adalah dengan memberi nama atau identitas di uang elektronik, agar tidak tertukar. Lalu kita juga perlu menghindari meminjamkan kartu uang elektronik ini pada siapapun.
Hal ini juga telah dihimbau oleh Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementrian PUPR, Herry Trisaputra Zuna kepada Tribun, di kantor Kementrian PUPR, Jakarta, Kamis (16/11/2017).
“Tidak disarankan meminjamkan kartu. Kalau ada yang bermasalah seperti itu (kesulitas di gerbang tol), petugas yang mengambil, jangan oleh kendaraan yang di belakang. Ada tombol bantuan petugas membantu bukan orang dibelakang,” ungkap Herry.