Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
DOWNLOAD
Tribun

Berbagai Tanggapan Tokoh Sebelum Setnov Dibawa ke Rutan KPK, Ada yang Kirim Karangan Bunga

KPK telah menyampaikan langkah-langkah terhadap Ketua DPR Setya Novanto yang dirawat di RSCM sejak Sabtu (18/11/2017).

Editor: Ferdinand Waskita
zoom-in Berbagai Tanggapan Tokoh Sebelum Setnov Dibawa ke Rutan KPK, Ada yang Kirim Karangan Bunga
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Ketua DPR yang juga tersangka kasus korupsi e-ktp Setya Novanto menggunakan rompi oranye tiba di gedung KPK, Jakarta, Minggu (19/11/2017) dini hari. Setya Novanto resmi ditetapkan menjadi tersangka terkait kasus korupsi e-ktp. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — KPK telah menyampaikan langkah-langkah terhadap Ketua DPR Setya Novanto yang dirawat di RSCM sejak Sabtu (18/11/2017).

Novanto berstatus tersangka kasus e-KTP.

KPK akan melakukan langkah berikutnya kepada Novanto setelah ada hasil analisa dan kesimpulan dari pemeriksaan CT-Scan, MRI, dan tindakan medis lainnya.

"Selanjutnya setelah seluruh rangkaian tindakan medis dilakukan, analisa dan kesimpulan dari pihak dokter akan menjadi pertimbangan bagi KPK menentukan langkah berikutnya," ungkap Juru Bicara KPK Febri Diansyah.

Baca: Desmond Minta Novanto Sadari Citra DPR Bisa Busuk

Hingga saat itu, dikatakan Febri, KPK belum bisa memastikan apakah masih dibutuhkan observasi dalam beberapa hari ke depan, atau dapat dilakukan pemeriksaan dan penahanan lanjutan di rutan KPK.

Sementara pengacara Setya Novanto, Fredrich Yunadi mengatakan bahwa kliennya masih lemah ketika terakhir menjenguknya pada Sabtu (18/11).

Berita Rekomendasi

Baca: Sopir Setya Novanto Lupa Kecepatan Mobil Sebelum Tabrak Tiang Listrik

"Ya masih sangat-sangat lemah," jelas Fredrich usai mengunjungi Novanto sekitar pukul 16.00.

Ketika informasi lanjutan tentang Novanto belum juga muncul, Minggu (19/11), sejumlah tokoh ramai diberitakan yang isinya berkaitan dengan Novanto.

Di antaranya adalah:

1. Jimly Asshiddiqie

Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Jimly Asshiddiqie
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Jimly Asshiddiqie (Tribunnews.com / Seno Tri Sulistiyono)

Tokoh pertama yang muncul dalam pemberitaan adalah mantan ketua Mahkamah Konstitusi, Jimly Asshiddiqie ‎yang merasa iba atau kasihan kepada Ketua DPR Setya Novanto yang kini menjadi tersangka kasus korupsi e-KTP oleh KPK.

"Saya tidak punya pendapat, kasihan saja, ya kasihan tidak ada yang bela, cuman satu orang (yang bela pengacaranya)," ujar Jimly saat ditemui dalam acara syukuran tahun ke-2 Muhammadiyah Ranting Pondok Labu, Jakarta, Minggu (19/11/2017).

Jimly pun mengimbau kepada masyarakat agar tidak terlalu berlebihan menghakimi Novanto dan menghormati proses hukum yang sedang dijalankannya.

Terlebih saat ini pengadilan belum memutuskan bersalah.

‎"Saya sendiri merasa, cara masyarakat menghujat Setya Novanto sudah berlebihan, mari kita bangun sistem negara hukum kita ini berdasarkan Pancasila, nilai Pancasila tidak ajarkan kita untuk langsung menghakimi," papar Jimly.

Selain itu, Jimly juga berharap pimpinan DPR yang lainnya untuk bersikap yang tepat karena hal ini bagian dari mendidik masyarakat dalam membedakan urusan pribadi maupun institusi.

"‎Jadi kita harus bangun tradisi beretika, bukan hanya hukum yang kita tegakkan, tapi etika berbangsa juga, etika sebagai pejabat publik, kan jadi contoh," paparnya.

2. Sam Aliano

Sejumlah karangan bunga untuk Ketua DPR Setya Novanto terpampang didepan RSCM Kencana, Jakarta, Minggu (19/11/2017). Karangan bunga tersebut dikirim dengan bernada satire yang ditujukan un
Sejumlah karangan bunga untuk Ketua DPR Setya Novanto terpampang didepan RSCM Kencana, Jakarta, Minggu (19/11/2017). Karangan bunga tersebut dikirim dengan bernada satire yang ditujukan un (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Sosok kedua yang diberitakan terkait Setya Novanto adalah Ketua Pengusaha Muda Indonesia, Sam Aliano, yang kembali mengirimkan karangan bunga untuk Ketua DPR RI, Setya Novanto.

Karangan bunga itu dikirim ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta Pusat, Minggu (19/11/2017).

Ini merupakan karangan bunga kedua. Sebelumnya, pada Sabtu kemarin, dia mengirimkan bunga bertuliskan 'Semoga Lekas Sembuh Papa Tiang Listrik, #SaveTiangListrik'.

Namun, karangan bunga itu dirusak oleh orang yang tidak kenal.

Akhirnya pada hari Minggu ini, dia kembali mengirimkan karangan bunga ke rumah sakit milik pemerintah itu.
Tanda pagar (tagar) #SaveMrBakpao tertulis pada karangan bunga itu.

Sam Aliano menjelaskan, tagar #SaveMrBakpao tersebut merupakan bentuk sindiran kepada pengacara Setya Novanto, Fredrich Yunadi.

Selain itu, dia menambahkan pesan lain "Aku cantik, jangan rusak aku lagi" di karangan bunga itu.

Dia berharap bunga itu tidak dirusak pihak tak bertanggungjawab seperti sebelumnya.

Karangan bunga berbentuk bulat seperti bakpao.

Berada tepat di bagian tengahnya terdapat sebuah bakpao yang diberi lakban.

"Saya yang kirim, karena kemarin saya kirim ucapan lewat karangan bunga, tetapi dirusak. Jadi, saya kirim ulang," tutur Sam, saat dihubungi, Minggu (19/11/2017).

Menurut dia, pernyataan Fredrich Yunadi terkait benjol sebesar di kepala Setya Novanto tidak masuk akal dan terkesan berlebihan.

Dia menduga, istilah bakpao itu menjadi alasan untuk mengaitkan kondisi Novanto yang berpotensi mengalami lupa ingatan.

Sehingga, dijadikan alasan untuk lari dari kasus yang tengah membelitnya saat ini.

"Nanti lama-lama Mr Bakpao yang kena salah. Saya curiga jangan-jangan cerita bakpao di kepala Novanto jadi alasan lupa ingatan 'Aku siapa? Aku di mana?' Jangan sampai jadi gitu," tambahnya.

3. Zulkifli Hasan

Ketua MPR Zulkifli Hasan
Ketua MPR Zulkifli Hasan (Tribunnews.com/ Wahyu Aji)

Tokoh ketiga adalah ‎ Ketua MPR Zulkifli Hasan yang menilai sikap Ketua DPR Setya Novanto telah merusak citra parlemen di mata masyarakat.

Sikap Novanto tersebut yakni mengulur-ulur waktu untuk pemeriksaan kasus korupsi e-KTP oleh KPK.

"Pak Novanto sudah buat hancur citra DPR," ujar Zulkifli saat ditemui dalam acara syukuran tahun ke-2 Muhammadiyah Ranting Pondok Labu, Jakarta, Minggu (19/11/2017).

Zulkifli mengimbau Novanto untuk mematuhi proses hukum yang berlaku.

Jika keberatan dengan status tersangka kasus korupsi e-KTP maka dapat ditempuh melalu jalur hukum dengan praperadilan.

"Boleh membela, tapi ikuti aturan yang ada,‎ tapi paling penting lagi mari kita jaga kehormatan lembaga negara, lembaga negara itu simbol," tutur Zulkifli.

Menurut Zulkifli, jika citra lembaga negara sudah rusak maka dapat menggangu jalannya ketahanan nasional.
Sehingga diperlukan semua pihak untuk bersama-sama menjaga lembaga negara.

"‎Kita harus menyelematkan nama baik lembaga negara, kalau (masyarakat) tidak percaya gimana? Surveinya 20 persen (tingkat kepercayaan masyarakat)," kata Ketum PAN itu.

Setya Novanto saat ini dirawat di RSCM, Jakarta, setelah mengalami kecelakaan di Jalan Permata Berlian, Jakarta, Kamis (16/11/2017) malam dalam perjalanan dari gedung DPR ke kantor Metro TV di Kebon Jeruk, Jakarta Barat.

4. Hikmahanto Juwana

Ahli Hukum yang juga anggota Tim 9 ( Tim Independen) Hikmahanto Juwana  setelah bertemu  dengan Presiden Jokowi  di Istana Negara, Jalan Medan Merdeka Utara, Rabu (28/1/2015). (Warta Kota/Henry Lopulalan)
Ahli Hukum yang juga anggota Tim 9 ( Tim Independen) Hikmahanto Juwana setelah bertemu dengan Presiden Jokowi di Istana Negara, Jalan Medan Merdeka Utara, Rabu (28/1/2015). (Warta Kota/Henry Lopulalan) (Warta Kota/henry lopulalan)

Tokoh keempat adalah Guru Besar Hukum Internasional dari Universitas Indonesia (UI), Hikmahanto Juwana yang menanggapi pernyataan Kuasa Hukum Setya Novanto, Fredrich Yunadi tentang rencana melaporkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) ke Pengadilan HAM Internasional.

Guru Besar UI itu mempertanyakan Pengadilan HAM Internasional yang dimaksud oleh Fredrich Yunadi,
Pasalnya, kata Hikmahanto, dalam peradilan internasional tidak ada lembaga yang secara spesifik disebut sebagai Pengadilan HAM Internasional.

Lembaga yang mirip dengan Pengadilan HAM Internasional adalah European Court of Human Rights (ECHR).

Lembaga tersebut mempunyai lingkup kewenangan yang terbatas yaitu di lingkungan Uni Eropa dan hanya berlaku untuk para warga dari Uni Eropa.

"WNI tidak mungkin mengajukan permohonan ke ECHR," kata Prof Hikmahanto, Minggu (19/11/2017).

Sementara dalam lembaga peradilan internasional, imbuhnya, ada pengadilan yang disebut sebagai Mahkamah Kejahatan Internasional atau International Criminal Court (ICC).

Namun lembaga ini melakukan proses hukum bila ada individu yang menduduki jabatan di pemerintahan yang melakukan kejahatan internasional.

5. Ridwan Kamil

Untuk tokoh yang kelima ini tidak mengomentari tokoh yang kini lagi ramai dibicarakan, Setya Novanto, tapi unggah quote-nya yang ternyata banyak dianggap netizen ditujukan untuk Ketua DPR RI yang kini jadi tersangka kasus korsupsi pengadaan KTP elektronik.

Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil dan sekarang tengah mejadi bakal calon gubernur (cagub) Jawa Barat ini mengunggah fotonya berikut quote yang berbunyi : "Jangan Minta Diringankan Bebanmu. Mintalah Dikuatkan Punggungmu".

Dia mengunggahnya pada Minggu (19/11/2017), yang sekaligus menuliskan pesan untuk menambahkan quote tersebut:

"Karena hidup ini tidak seindah drama-drama korea. betul?" tuils Emil di akun instagramnya.

Sejumlah netizen ada yang memuji dengan quote-nya itu. Bahkan mereka pun menganggap Emil sebagai motivator baru.

Namun tak sedikit netizen yang menganggap quote itu ditujukan atau ada hubungannya dengan peristiwa yang menimpa Setya Novanto.

Seperti diketahui Ketua DPR RI Setya Novanto yang juga merupakan Ketua Umum DPP Partai Golkar itu ramai diperbincangkan di media sosial terkait kecelakaan dirinya yang sedang menumpang mobil Fortuner menabrak tiang listrik sebagai drama.

Berikut komentar sejumlah netizen yang mengaitkan quote Emil dengan Setya Novanto:

agungrayogi : Tak seindah drama pak setnov kang

ugi_al : Tak seindah drama korea dan drama tiang listrik kang... @ridwankamil

iqbalburhannn : Drama nabrak tiang

neuerzandiski : drama setnov pak . . .

adityayuswanda_id : Drama setnov pak melebihi drama korea . . . @ridwankamil

ashimarunika_ : Apalagi drama korupsi pak . . . hidup tak seindah main bobok bobokan di rumah sakit . . . .

topiksembiring : Drama kaya yang nabrak tiang listrik

rhany_zld : Bagus nih pak @ridwankamil caption nya buat papah yg kmrn tabrak tiang listrik . . . .

fnymwrd : Bukan drama si papah? . . .

emmazing_m : Tidak sedramatis drama Papa jg yaa Pak.. . . .

aqshalvito : Tidak seindah drama tiang listrik kang . . . @ridwankamil

subhi_pajar : Awas ah kang @ridwankamil , jngan nyidir2 pake kata drama... Nanti papa Baper kegeeran lagi dikira buat dia.. . . papa lagi bermain drama soalnya.

fifahkipong19 : Drama benjol dikit bawa ke rumah sakti

ranu_raharja : Drama mana ama tiang listrik vs fortuner kang?

dwikydarrmawan : Betul pak, apalagi kaya drama yang itu tuh... Yang sekarang lagi ramai hahaaa

ainyrahmadani : Oppa benjol segede bakpao hahaha

pungky_utomo28 : Hidup tak se enak tiang listrik pak . . . @ridwankamil

rismayyya : Drakor adalah salah satu panutannya papa setnov @lita_juwita

nifanif12 : Tak seindah dramanya setnov yg betul pak@ridwankamil

arzaki.ramadani : Apa lagi drama tiang listrik

kijang_super : Tak seindah drama lokal berjudul 'TIANG LISTRIK' betul? . . .

Artikel ini telah tayang di Tribun Jabar dengan judul: Sebelum Dibawa ke Rutan KPK, Setya Novanto Heboh Disebut dalam Pemberitaan 5 Tokoh Ini

Sumber: Tribun Jabar
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas