Kapolri Minta Pendulang Emas Liar Tidak Kembali Lagi ke Papua
Tito mengungkapkan bahwa para pendulang ini banyak menimbulkan masalah sosial di Papua.
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengungkapkan bahwa proses evakuasi para warga yang disandera oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua, dapat menjadi momentum untuk mengusir para pendulang emas liar.
Para pendulang yang berasal dari luar Papua tersebut turut dalam evakuasi yang dilakukan oleh pasukan gabungan TNI dan Polri.
"Jangan kembali lagi ke daerah tempat penyanderaan itu, karena mereka ini sebetulnya para pendulang liar nih," ujar Tito kepada wartawan kepada wartawan di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (20/11/2017).
Menurut Tito, dalam sehari para pendulang ini bisa mendapatkan satu gram emas per hari.
Selain itu, Tito mengungkapkan bahwa para pendulang ini banyak menimbulkan masalah sosial di Papua.
"Oleh karena itu nggak boleh lagi balik kesini (Papua). Ini momentum untuk membersihkan pendulang liar juga disitu, karena menimbulkan masalah banyak. timbul masalah sosial, masalah prostitusi, masalah HIV disitu ya," ujar Tito.
Baca: Airlangga Hartarto Ingin Partai Golkar Diselamatkan
Tito memperkirakan ada 346 pendatang dalam warga yang disandera di dua Desa Kimbely dan Desa Banti.
Mantan Kapolda Metro Jaya ini meminta Menteri Sosial untuk menyalurkan para pendulang ini ke daerah asal mereka.
Sementara untuk masyarakat lokal, Tito menawarkan mereka untuk kembali ke desanya atau bertahan di pengungsian.
"Nah masyarakat yang ada 1000 orang masyarakat lokal disitu, terserah mereka. kalau mereka merasa nyaman, kita akan berikan pengamanan disitu. tapi kalau mereka merasa nggak nyaman, ya kembalikan," ungkap mantan Kepala BNPT ini.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.