Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Harga Rumah Pribadi Novanto Ditaksir Kurang dari Rp 100 Miliar

rumah Setya Novanto hampir 20 tahun memperkirakan harga rumah pribadi Setya Novanto di Jalan Wijaya XIII/19 tidak lebih dari Rp 100 miliar.

Editor: Sanusi
zoom-in Harga Rumah Pribadi Novanto Ditaksir Kurang dari Rp 100 Miliar
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Petugas KPK membawa koper meninggalkan kediaman Ketua DPR Setya Novanto di Jalan Wijaya, Kebayoran Baru, Jakarta, Kamis (16/11/2017) dini hari. KPK pertimbangkan menerbitkan surat DPO kepada Setya Novanto dikarenakan upaya penangkapan yang dilakukan KPK di kediaman Setya Novanto nihil. TEIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Salah seorang sumber yang telah bermukim di sekitar rumah Setya Novanto hampir 20 tahun memperkirakan harga rumah pribadi Setya Novanto di Jalan Wijaya XIII/19 tidak lebih dari Rp 100 miliar.

"Nggak sampe kalo segitu (Rp 200 miliar) Paling tanahnya aja 20 (miliar), tambah bangunan 60. Kalo rumah itu lo ya (rumah Novanto)" ungkapnya.

Menurut sebuah website properti peluangproperti.com yang diakses pada Selasa (21/11/2017) Nilai Jual Objek Pajak perumahan di sekitar Jalan Wijaya tersebut berkisar dari Rp 71. 300.000 - Rp 78.900.000 per meter persegi.

Menurut perkiraan, luas tanah rumah tersebut sekitar 200 sampai 300 m2 dengan luas bangunan sekitar 150 sampai 200 m2.

Gerbang pagar berwarna abu-abu yang tingginya kira-kira dua meter. Terdapat kamera CCTV warna putih yang menempel pada sisi sebelah kanan tiang pagar. Sebuah CCTV yang sama juga tampak berada di sisi samping pagar. Sisi samping pagar tampak lebih tinggi sekitar satu meter.

Di sebelah kiri gerbang terdapat pos keamanan dengan kaca yang tidak tembus pandang. Pos keamanan tersebut berukuran sekitar 3 x 6 meter. Di belakang pagar terdapat sebuah tiang bendera dan bendera merah putih yang terpasang di ujung tiang.

Terdapat jarak sekitar 3 meter dari gerbang pagar ke pintu utama rumah. Pintu rumah berukuran sekitar 2 x 3 meter dengan material kayu dan kaca dengan ornamen seperti sisik ular.

Berita Rekomendasi

Disamping pintu utama terdapat dinding kaca yang tertutup gorden krem. Tampak depan rumah didominasi dinding kaca yang tertutup gorden dan berteralis garis-garis tebal warna putih. Cat bagian temboknya berwarna putih bersih.

Bangunan bergaya arsitektur modern tersebut tampak terdiri dari dua lantai. Namun di bagian atas lantai dua tampak seprti sebuah kanopi dari baja ringan. Bagian atasnya tidak tampak genteng. Menurut salah seorang sumber, terdapat sebuah basement tempat parkir di bawah bangunan tersebut.

Terdapat sebuah rumah dua lantai bergaya arsitektur lama di bagian belakang rumah tersebut. Temboknya didominasi warna putih.

Rumah Pribadi Novanto Kerap Dijadikan Tempat Pengajian

Beberapa sumber mengatakan bahwa rumah pribadi Setya Novanto di Jalan Wijaya XIII/19 Melawai, Jakarta Selatan kerap dijadikan tempat pengajian.

Menurut salah seorang sumber, pengajian tersebut dihadiri oleh ibu-ibu pengajian atau anak yatim piatu dari beberapa panti asuhan. Jumlah pesertanya sendiri tidak dapat dipastikan. Kisarannya sekitar belasan atau puluhan.

Mereka biasanya datang menggunakan bus yang berbeda-beda dan dengan kapasitas yang berbeda-beda. Menurutnya, pengajian tersebut biasanya dimulai sekitar pukul 00.00 dan selesai sekitar pukul 02.00 dini hari setiap dua minggu sekali.

Namun sumber lain mengatakan bahwa pengajian tersebut diadakan hampir setiap malam.

Sumber tersebut tidak menjelaskan sejak kapan pengajian rutin tersebut dilaksanakan. Ia hanya menjelaskan bahwa pengajian rutin tersebut berlangsung sudah sejak lama.

Satu hari usai kedatangan KPK untuk menjemput paksa Novanto di rumahnya pada Rabu (15/11/2017), tampak dua orang lelaki menggunakan sarung dan peci keluar sekitar pukul 10.00.

Namun tidak dapat dipastikan bahwa mereka berasal dari kelompok pengajian yang rutin diadakan di rumah Novanto. Sumber tersebut juga tidak dapat memastikan apakah ketika KPK datang ke rumah Novanto, pengajian itu tetap ada. Namun pasca kedatangan pihak KPK, ia mengungkapkan bahwa pengajian itu masih berjalan.

"Semalem juga ada," ungkapnya.

Warga Tidak Terkejut

Menurut salah seorang sumber, warga tidak terkejut ketika KPK datang ke rumah pribadi Novanto.

Menurutnya, lingkungan perumahan tersebut dihuni orang-orang baru yang tidak kenal satu sama lain dan tidak mau ikut campur urusan satu sama lain.

"Biasa aja. Nggak ada apa-apa. Di sini emang begitu, pejabat-pejabat (penghuni) pasti lebih pinter dan nggak ada yang mau keluar ngomong apa-apa soal itu. Sekarang orang-orangnya nggak banyak yang saya kenal. Karena kebanyakan di sini rumah dinas Mandiri. Ya setiap beberapa tahun pasti ganti. Paling cuma pulang buat tidur, terus kerja lagi," ungkapnya.

Ia mengungkapkan bahwa di lingkungan perumahan di belakang rumah Novanto itu banyak tinggal polisi dan karyawan bank Mandiri.

"Makanya itu rumah-rumah (menunjuk ke rumah dinas Mandiri) nggak ditingkat. Paling cuma direnovasi dikit. Tapi keliatan bentuknya bangunan lama," ungkapnya.

Ia juga mengungkapkan mengetahui berita Novanto dari televisi dan media masa.

Ia mengungkapkan bahwa selama ini orang-orang dalam rumah Novanto yang ia temui tidak pernah dan tidak mau membicarakan tentang Novanto.

"Entah udah dibriefing atau seperti apa, saya juga nggak tahu. Tapi yang pasti orang-orang dalemnya nggak ada yang mau ngomong soal bosnya. Namanya pejabat pasti kan punya 'orang suruhan', udah lumrah. Ya takutnya kalo ngomong sembarangan kan bahaya," ungkapnya.

Ia juga mengungkapkan bahwa sempat terjadi penggantian petugas keamanan di rumah Novanto ketika ia terpilih menjadi Ketua DPR.

"Itu dulu temen-temen saya. Sekarang nggak tahu pada kemana. Pas diberhentikan mereka cuma ngeluh nggak tahu mau kerja di mana. Nggak ngomongin Pak Novanto," ungkapnya.

Ia mengaku sempat diajak oleh pihak KPK untuk ikut dan menjadi saksi ke dalam rumah Novanto pada saat penjemputan paksa.

"'Ini tugas negara, bapak harus ikut,' tapi saya nggak beranilah ikut campur, bukan urusan saya itu," katanya mengulangi kata penyidik KPK ketika malam penjemputan paksa. Namun menurutnya itu bukan tugasnya.

"Kapolri aja nggak mau ikut campur, apalagi kita-kita orang," ungkapnya.

Sumber tersebut juga mengatakan bahwa ketika KPK mendatangi rumah Novanto, bahkan ketua RW tidak mau mendampingi KPK.

Sumber lain lagi juga menegaskan bahwa ketika itu, Ketua RW memang tidak mau ikut campur.

Bahkan kedua sumber tersebut enggan memberitahukan di mana rumah ketua RW.

"Nggak, nggak. Pak RW nggak ikut-ikutan (waktu kedatangan KPK ke rumah Novanto)," ungkapnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas