Menakertrans Mengaku Tak Masalah Naik KRL untuk Rapat dengan Presiden di Istana Bogor
"Yah tidak papa (naik KRL), jangankan KRL, wong naik ojek aja juga oke. Atau mau nantang jalan kaki? ," ungkapnya
Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mulai 1 Desember 2017 mendatang, Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan berkantor di Istana Bogor.
Terkait hal ini, Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto memberikan saran ke para kabinet kerja maupun tamu negara agar memanfaatkan tranportasi kereta saat hendak berkegiatan di Istana Bogor. Ini karena kemungkinan terjadi kepadatan lalu lintas di seputaran Kebun Raya Bogor (KBR).
Dikonfirmasi ke Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Menakertrans) Hanif Dhakiri, apakah dirinya bersedia menggunakan sarana tranportasi umum, yakni KRL ke Bogor? Hal itu disanggupi olehnya.
"Yah tidak papa (naik KRL), jangankan KRL, wong naik ojek aja juga oke. Atau mau nantang jalan kaki? ," ungkapnya saat ditemui Sabtu (25/11/2017) usai menutup acara Forum Komunikasi Nasional Mediator Hubungan Industrial di The Sultan Hotel, Jalan Gatot Subroto, Jakarta.
Baca: Budi G Sadikin Dianggap Tak Layak Pimpin Holding BUMN Tambang
Diketahui, Bima Arya menyarankan para kabinet kerja bisa baik gerbong khusus dari Jakarta menuju Kota Bogor. Sesampainya di Kota bogor, Pemkot Kota Bogor siap menyediakan shuttle bus dari Stasiun Bogor ke Istana Bogor.
Suami Yane Ardian ini juga berharap para kabinet kerja ataupun tamu negara lainnya bisa memaksimalkan penggunaan jalur kereta api.