Surat Istri Novel Baswedan Hingga Kini Belum ada Balasan dan Kejelasan
Dalam sketsa pelaku yang diduga menyerang Novel Baswedan, lelaki itu memiliki postur ramping atletis dan kulit sawo matang.
Penulis: Amriyono Prakoso
Editor: Yulis Sulistyawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Amriono Prakoso
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tujuh bulan setelah aksi penyerangan terhadap Novel Baswedan, penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), polisi baru merilis sketsa wajah dua orang yang diduga sebagai tersangka pelaku.
Berdasarkan sketsa wajah yang dirilis Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Idham Azis, Jumat (24/11/2017), satu orang berusia sekira 40 tahuN, tinggi badan 170 cm, dan bentuk muka bulat.
Lelaki itu berperawakan kekar, kulit sawo matang agak gelap, dan memiliki dagu yang berat.
Orang kedua, seorang pria berusia sekira 35 tahun, tinggi badan 173 cm, muka oval, dan memiliki rambut panjang lurus hingga leher.
Dalam sketsa juga diterangkan, lelaki itu memiliki postur ramping atletis dan kulit sawo matang.
Baca: Dedi Mulyadi: Konflik Golkar Saat Ini Tidak Ada Apa-apanya Dibanding Awal Reformasi
Kapolda menyebut tingkat kemiripan dengan tersangka pelaku sekira 90 persen, berdasarkan penjelasan dua orang saksi berbeda.
"Kemiripan sudah 90 persen. Kami buat sketsa ini dari dua orang saksi yang ada saat kejadian berlangsung," jelasnya Kapolda di gedung KPK, Jakarta.
Upaya polisi itu ditanggapi dingin oleh Harris Azhar, pendamping Novel Baswedan yang juga mantan Koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Kekerasan (Kontras).
"Pertanyaan saya cuma satu, kapan selesainya? Ini sudah tujuh bulan," ujarnya ketika dihubungi di Jakarta.
Harris menegaskan sketsa wajah yang diperlihatkan polisi itu hanya orang yang berada di lapangan.
Sedangkan oknum jenderal di balik penyerangan itu tidak terungkap.
Baca: Jennifer Dunn Kerap Pamer Kekayaan di Media Sosial, Netter Bertanya-tanya Uang Itu Hasil Berbuat Apa
"Itu kan hanya aktor lapangan. Ada jenderal yang katanya terlibat. Itu juga harus diungkap," tambahnya.
Sebanyak 167 penyidik yang diturunkan untuk menangani kasus itu juga dinilai tidak akan ada manfaatnya.
"Dua minggu lalu, saya mengirimkan surat dari Mbak Emil (Rina Emilda, istri Novel) ke Polda. Isinya mencari tahu perkembangan kasus. Sampai hari ini, nggak ada tuh jawaban sama sekali dari polisi," katanya.
Ketua KPK Agus Rahardjo mengatakan pihaknya akan segera menemui tokoh-tokoh penting yang fokus dalam kasus tersebut. Menurutnya, informasi perkembangan kasus itu harus diketahui banyak pihak.
Agus berharap nantinya tokoh-tokoh itu dapat memahami situasi dan kondisi yang sedang dijalankan saat ini. Dasarnya, apa yang telah dilakukan pihak kepolisian merupakan sebuah perkembangan berarti bagi kasus tersebut.
Juru Bicara KPK, Febridiansyah menjelaskan sudah ada beberapa nama yang akan ditemui oleh pimpinan KPK. Mereka akan dikumpulkan untuk berdiskusi dan memberi masukan.
Hanya saja, dirinya masih enggan memberitahu nama-nama yang akan diajak untuk bicara dengan KPK mengenai kasus tersebut.
"Ya ada beberapa nama yang kami anggap concern dengan kasus ini. Mereka yang nanti akan kami ajak berkomunikasi," katanya.