Jokowi Ingatkan Medsos Bisa Merusak Kerukunan Masyarakat
Sebab, Presiden Jokowi mengingatkan media sosial yang bisa disalahgunakan untuk merusak kerukunan tersebut.
Penulis: Imanuel Nicolas Manafe
Editor: Ferdinand Waskita
![Jokowi Ingatkan Medsos Bisa Merusak Kerukunan Masyarakat](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/presiden-jokowi-kunjungi-sun-plaza-mendan-main-basket_20171127_144154.jpg)
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo mengingatkan kepada ratusan anggota Forum Kerukunan Antar Umat Beragama (FKUB) se-Indonesia agar cepat mengatasi gesekan yang muncul di tengah masyarakat.
Sebab, Presiden Jokowi mengingatkan media sosial yang bisa disalahgunakan untuk merusak kerukunan tersebut.
“Karena sekarang yang bahaya itu sekarang konflik kecil, media sosial main dipelintir ke mana mana, masyarakat terbakar,” ujar Presiden Jokowi di Istana Negara, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (28/11/2017).
“Kalau kecepatan kita merespons masalah, gesekan, ya sudah medsos. Yaa gambarnya tinggal pajang saja,” kata Mantan Gubernur DKI Jakarta itu.
Presiden Jokowi meminta agar FKUB bisa bergerak cepat, meski baru potensi terjadinya gesekan.
“Kalau masih ada bisik-bisik apa, ajak rembukan, dialog. Itu harus terus kita lakukan,” ucap Presiden Jokowi.
Presiden Jokowi kembali meminta kepada seluruh anggota agar berperan aktif menjaga kerukunan antarumat mengingat sembentar lagi memasuki Pilkada Serentak pada tahun depan.
“Tahun depan kita memasuki tahun politik, pilkada 171 daerah. Saya ingin seluruh FKUB ikut berperan karena saya meyakini peran bapak ini sangat dibutuhkan untuk mengingatkan kita di 171 daerah pilkada agar mengedepankan persaudaraan, persatuan,” ujar Presiden Jokowi.
Presiden Jokowi mengatakan, jangan sampai masyarakat terbelah hanya karena memiliki pilihan politik yang berbeda.
Ia juga mengingatkan masyarakat bahwa Pilkada hanyalah persoalan perbedaan pilihan politik dan adalah hal yang lazim terjadi di negara demokrasi.
“Ingatkan umat yang namanya Pilkada hanya sebatas pilihan politik. Di situ perbedaan pendapat pasti ada. Demokrasi memang begitu namanya. Yang harus diingat pilihan kebangsaan, menjaga kerukunan persaudaraan persatuan. Ingatkan setelah memilih ya rukun kembali. Harus kita masukkan kalimat yang saya sampaikan. Ingat itu pilihan politik,” ucap Presiden Jokowi.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.