Sarankan Novanto Mundur, Zulkifli Hasan: Baik Untuk Untuk DPR dan Golkar
Menurutnya, langkah mengundurkan diri demi kebaikan lembaga DPR dan juga Partai Golkar.
Penulis: Wahyu Aji
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan, kembali memberikan saran kepada Setya Novanto untuk mundur dari jabatannya.
Menurutnya, langkah mengundurkan diri demi kebaikan lembaga DPR dan juga Partai Golkar.
"Saya sudah meminta kan sudah awal-awal kalau Pak Novanto mundur itu baik untuk Pak Novanto, baik untuk DPR, baik untuk Golkar. Nah itu pesan saya," kata Zulkifli kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (28/11/2017).
Ketua MPR RI ini menilai, jika Novanto mundur akan lebih baik dan tidak akan menyebabkan kekosongan posisi Ketua DPR.
Pasalnya, Novanto terhitung sudah hampir dua minggu tidak berkantor ke DPR karena sedang ditahan KPK terkait kasus korusi e-KTP.
"Itu saya katakan, kalau Novanto mundur kan bagus, cepat langsung diganti kan sehingga enggak kosong (jabatan Ketua DPR)," katanya.
Baca: Menhan Kecam Penggalangan Dukungan Separatisme Papua di Luar Negeri
Lebih lanjut Zulkifli mengatakan, tidak ada yang bisa mencopot Novanto dari jabatannya sebagai Ketua DPR selain fraksi Golkar.
Zulkifli pun akan segera menginstruksikan pada fraksinya di DPR untuk medesak Ketua Umum DPP Golkar itu mundur sebagai Ketua DPR.
"Mana bisa, yang lain (desakan fraksi partai) mana bisa mengganti, kan itu haknya Golkar. Saya sampaikan ke fraksi kalau Pak Novanto bagus mundur," katanya.
Diberitakan sebelumnya, DPP Partai Golkar menggelar Rapat Pleno sebagai respons atas ditahannya Setya Novanto di Rumah Tahanan (Rutan) KPK pada hari Minggu (19/11/2017) lalu.
Dalam rapat tersebut diputuskan Idrus Marham menjadi Plt Ketum Golkar sampai ada keputusan praperadilan Setya Novanto.
Selanjutnya jika praperadilan ditolak, Golkar akan meminta Novanto mundur dan digelar munaslub.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.