Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sekjen PDIP Sindir Demokrat Pakai Strategi Outsurcing, Dorong Emil Dardak ke Jatim 1: Tanggapan Ibas

"Semua partai dari masa ke masa akan melakukan proses kaderisasi, melakukan proses rekrutmen, baik terbuka atau melalui pelatihan‎"

Penulis: Wahyu Aji
Editor: Choirul Arifin
zoom-in Sekjen PDIP Sindir Demokrat Pakai Strategi Outsurcing, Dorong Emil Dardak ke Jatim 1: Tanggapan Ibas
KOMPAS IMAGES/MOH NADLIR
Bupati Trenggalek, Emil Dardak (kiri) dan Menteri Sosial RI Khofifah Indar Parawansa (kanan) di kantor DPP Golkar, Jakarta, Rabu (22/11/2017). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Wahyu Aji

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Ketua Fraksi Partai Demokrat di DPR RI Edhie Baskoro Yudhoyono atau yang akrab disapa Ibas, tak mau ambil pusing soal tudingan Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto, bahwa partainya menggunakan politik 'outsourcing'.

Hal ini terkait pilihan Demokrat mendukung kader PDI Perjuangan Emil Dardak dalam Pilkada Jawa Timur.

Ibas menjelaskan, apa yang dilakukan Partai Demokrat soal tarik-menarik kader dalam Pilkada, juga dilakukan partai lain.

"Saya pikir rekruitmen partai itu sah-sah saja ya. Semua partai dari masa ke masa akan melakukan proses kaderisasi, melakukan proses rekrutmen, baik terbuka atau melalui pelatihan‎-pelatihan," kata Ibas kepada wartawan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (27/11/2017).

Ibas menjelaskan, diusungnya Bupati Trenggalek Emil Dardak maju bersama Menteri Sosial khofifah Indar Parawansa Pemilihan Gubernur Jawa Timur 2018, merupakan proses rekrutmen partai, bukan outsourcing politik.

"Jadi terbuka saja ketika bangsa, atau daerah membutuhkan sosok pemimpin yang diinginkan, sesuai dengan aspirasi dan harapan, kemudian partai memberikan kesempatan. Tidak hanya Demokrat, saya pikir hampir semua partai demikian," kata Ibas.

BERITA TERKAIT

Baca: Posisi Setya Novanto Makin Terjepit

Baca: Habib Rizieq Shihab Disebut Akan Hadir di Milad 212, Argo Yuwono: Tidak Usah Berandai-andai

Diberitakan sebelumnya, Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto dalam pernyatannya, Kamis (23/11/2017) lalu mengatakan, kapasitas SBY sebagai ahli strategi, pilihan jalan pintas saat ini memang merekrut tokoh di luar Partai, termasuk anggota partai lain, menjadi opsi utamanya.

"Seperti yang kita semua tahu, hal ini disebabkan karena Demokrat memiliki beberapa kendala untuk menghasilkan kepemimpinan muda pasca berbagai persoalan yang menimpa kader muda mereka. Seperti apa yang dialami dengan Andi Malarangeng, Nazaruddin, Choel Malarangeng, Anas Urbaningrum, dan lain lain," kata Hasto.

Hasto mengingatkan, dalam karakter partai elektoral macam Demokrat, strategi 'outsourcing' memang sah-sah saja.

Namun strategi yang berbeda justru ditunjukkan oleh PDI Perjuangan, kata Hasto, yang memilih dan berkomitmen membangun sekolah partai, sekolah kader dan melakukan pendidikan politik secara berjenjang.

"Partai tidak pernah terpancing dengan jurus Pak SBY, karena kami percaya pada mekanisme kaderisasi Partai," kata Hasto.

Berpindahnya Emil Dardak untuk jabatan lebih tinggi, menurut Hasto Kristiyanto, tidak akan mengurangi semangat politik terbuka PDI Perjuangan. Terhadap hadirnya tunas-tunas baru yang memiliki visi kepemimpinan untuk bangsa dan negara.

"Bung Emil Dardak telah memilih jalan. Partai tentu otomatis memberikan sanksi pemecatan. Ia adalah gambaran sedikit dari orang muda yang memilih loncatan politik, meski baru 2 tahun menjabat Bupati. Jumlah kepala dan wakil kepala daerah PDI Perjuangan yang berusia dibawah 40 tahun sebanyak 34 orang," kata Hasto.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas