Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Andi Narogong Mengaku Dimaki dan Dilempar Piring oleh Bekas Dirjen Dukcapil 

Lepas peristiwa itu, Irman masih melanjutkan kegeramannya. Saat pertemuan yang dihadiri Irman, Azmin, Andi dan PauluTannos, Irman menunjukkan k

Penulis: Eri Komar Sinaga
Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Andi Narogong Mengaku Dimaki dan Dilempar Piring oleh Bekas Dirjen Dukcapil 
TRIBUNNEWS/HERUDIN
Pengusaha yang menjadi tersangka kasus korupsi proyek KTP elektronik (e-KTP), Andi Agustinus alias Andi Narogong 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Insiden melempar piring yang dilakukan Irman saat menjabat sebagai Direktur Jenderal Kependudukan dan Catatan Sipil Kementerian Dalam Negeri di sebuah restoran di Grand Hyatt akhirnya terkonfirmasi kebenarannya.

Terdakwa korupsi pengadaan KTP elektronik atau e-KTP Andi Agustinus alias Andi Narogong menjadi korban pelemparan tersebut.

Baca: Hidayat Nur Wahid: Bangsa Ini Terancam Berbagai Darurat Moral

Ia mengakuinya saat diperiksa sebagai terdakwa di Pengadilan Negeri Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Kamis (30/11/2017).

Akasi anarkis itu dilatarbelakangi karena Irman marah karena ditegor oleh Azmin Aulia, adik Menteri Dalam Dalam Negeri 2009-2014 Gamawan Fauzi.

Ceritanya, setelah Andi Narogong memberikan commitment fee sebesar lima persen kepada Irman, Andi Narogong yang ikut bersama Konsorsium Percetakan Negara Republik Indonesia (PNRI) merasa dibohongi.

Andi dipanggil oleh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Sugiharto (sudah jadi terdakwa) pada Maret 2011. Saat itu sudah masuk pengumuman delapan besar pada lelang tender e-KTP.

Berita Rekomendasi

Sugiharto kemudian menginformasikan bahwa Irman akan memenangkan PT Mega Global sebagai pemenang tender e-KTP.

PT Mega Global diketahui adalah milik keponakan Irman, Deddy Apriadi. Informasi itu kemudian disampaikan Andi Narogong kepada Direktur PT Sandipala Arthaputra Paulus Tannos bahwa yang akan dimenangan bukan PNRI.

Tidak terima karena sudah mengeluarkan duit, Tannos kemudian melaporkannya kepada Azmin Aulia. Asa tahu saja, Tannos sudah memberikan ruko kepada Azmin di kompleks perkantorannya untuk 'mengamankan' proyek itu.

"Pak Paulus Tannos kemudian bilang ke Pak Azmin sehinga saya dimarahi waktu itu di restoran di Grand Hyatt. Waktu itu saya dimaki-maki, dilempar piring sampai makanan diterbalikkan yang ada di meja. Pak Irman marah besar sekali kenapa saya memberitahukan rencananya ka Paulus Tannos karena Pak Irman ditegor Pak Azmin Aulia," ungkap Andi Narogong.

Lepas peristiwa itu, Irman masih melanjutkan kegeramannya. Saat pertemuan yang dihadiri Irman, Azmin, Andi dan PauluTannos, Irman menunjukkan kekuasaannya.

"Waktu itu selang beberapa lama setelah saya dimarahi, datang Pak Azmin dan Pak Tannos. Akhirnya kami dimarahi juga di depan Pak Azmin. Pak Irman bilang 'kamu berdua ikut perintah saya. Menteri sama adik menteri pun ikut kebijakan saya. Jadi semua saya yang menentukan di sini'," beber Andi Narogong.

Saat diperiksa terdahulu di pengadilan, Irman membantah kejadian tersebut.

"Saya melempar piring ke Andi karena Mega kalah? Itu tidak benar. Saya enggak pernah menyentuh itu (Mega Global)," kata Irman.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas