Didi Irawadi: Tuduhan Tjahjo Demokrat Membajak Kader PDIP Sangat Absurd
"Jadi kalau tuduhan bajak-membajak itu sangat absurd dan sangat nggak benar. Tidak ada. Justru mereka kader-kader itu yang ingin bergabung ke kami"
Penulis: Wahyu Aji
Editor: Choirul Arifin
![Didi Irawadi: Tuduhan Tjahjo Demokrat Membajak Kader PDIP Sangat Absurd](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/golkar-usung-khofifah-dan-emil-dardak-pada-pilgub-jatim_20171122_194704.jpg)
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Wakil Sekjen Partai Demokrat Didi Irawadi Syamsuddin, menyesalkan sikap Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo yang menyatakan bahwa kader PDI Perjuangan Emil Dardak dibajak untuk maju di Pilgub Jawa Timur.
Menurutnya, tuduhan membajak kader partai lain adalah tidak masuk akal.
"Jadi kalau tuduhan bajak-membajak itu sangat absurd dan sangat nggak benar. Tidak ada. Justru mereka kader-kader itu yang ingin bergabung ke kami (Demokrat)," kata Didi kepada wartawan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (29/11/2017).
"Justru yang harus bertanya pak Tjahjo sendiri dong, selama ini pembinaan terhadap kader kepala daerah sejauh mana dilakukan?" kata Didi.
Menurutnya, hak untuk berdemokrasi merupakan hak yang dimiliki setiap individu. Dirinya menilai wajar jika setiap orang memilih yang terbaik.
Baca: Arus Kendaraan di GT Cikarang Utama Diprediksi Melonjak 31,13 Persen d Libur Maulid Nabi 2017
Baca: Wuling Confero S, MPV Car of The Year 2017 Versi Majalah MobilMotor
"Dalam iklim demokrasi ini hak setiap individu untuk memilih hal yang terbaik bagi individu ini. Hal yang biasa aja. Nggak usah didramatisir dengan istilah outsourcing dan bajak-membajak," katanya.
Didi menegaskan, partai besutan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tidak pernah melakukan seperti apa yang ditudingkan.
"Partai Demokrat tidak pernah melakukan itu. Mungkin melihat pembinaan yang dilakukan oleh Partai Demokrat dan ketua umum kami baik, yang membuat menarik yang bersangkutan itu untuk bergabung," katanya.
Diberitakan sebelumnya, Tjahjo membuat pernyataan soal langkah Emil Dardak yang diunggah lewat laman resmi Kementerian Dalam Negeri.
Tjahjo mengatakan, Emil baru memenangkan Pilkada Trenggalek pada 2015 lalu.
Namun, saat ini sudah kembali mencalonkan diri di Pilkada Jatim.
"Yang ramai dan jadi perdebatan misalnya (Emil) Dardak. (Emil) Dardak itu baru, belum dua tahun. Belum dua tahun langsung (maju) cawagub (Jatim). Yang kedua etika dalam konteks dia dulu didukung PDI Perjuangan, sekarang tidak. Nah, ini etikanya bagaimana," ujar Tjahjo dikutip Tribunnews.com, Minggu (26/11/2017).
Pada Pilgub Jatim mendatang, PDI Perjuangan bersama PKB mendukung pasangan Syaifullah Yusuf dan Azwar Anas.
Saat ini, Syaifullah Yusuf atau yang akrab Gus Ipul masih menjabat sebagai wakil gubernur Jatim. Sedangkan Anas saat ini masih menjabat Bupati Banyuwangi.
Sementara, Partai Demokrat dan Partai Golkar sudah menyatakan dukungannya untuk pasangan Khofifah-Emil.
Sedangkan, tiga partai politik lain yang dari awal mendukung Khofifah di Pilgub Jatim, yakni Partai NasDem, Partai Hanura dan PPP, belum kembali menyatakan dukungannya pasca-Khofifah mengandeng Emil.