Reaksi Bupati Rita soal Penggeledahan Rumah Tim 11
Bupati Kutai Kertanegara, Rita Widyasari, Kamis (30/11/2017) sore, kembali diperiksa oleh penyidik KPK.
Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bupati Kutai Kertanegara, Rita Widyasari, Kamis (30/11/2017) sore, kembali diperiksa oleh penyidik KPK.
Usai pemeriksaan, Bupati Rita mengaku turut dikonfirmasi terkait keterlibatan tim 11 dalam kasus dugaan penerimaan suap dan gratifikasi yang menjeratnya jadi tersangka di KPK.
Bahkan Bupati Rita juga dicecar mengenai penggeledahan di sejumlah kediaman dan kantor milik personel tim 11 pada Rabu (25/11/2017) kemarin.
Pada awak media, Bupati Rita mengklaim tidak paham soal penggeledahan yang menyasar tim 11.
Informasi yang dihimpun, rumah tim 11 yang telah digeledah adalah Sarkowi V Zahry, dan Erwinsyah.
Bupati Rita juga tidak menampik keberadaan nama-nama itu.
"Nggak ngerti saya. Karena kemarin pas ditanyai siapa tim 11, mungkin yang ini yang disebutkan tim 11," terang Bupati Rita di KPK, Kuningan, Jakarta Selatan.
Baca: Masa Penahanan Bupati Kukar Rita Widyasari Diperpanjang hingga 5 Desember
Dalam tim 11 diketahui salah satu personelnya bernama Muhammad Iskandar.
Yang bersangkutan telah meninggal dunia karena menjadi korban jembatan runtuh pada 26 November 2017 Itu turut dibenarkan oleh Bupati Rita.
"Ada. Ada yang meninggal," kata Bupati Rita.
Lebih lanjut, Bupati Rita juga tidak memungkiri anggota Tim 11 terdiri dari berbagai latar profesi.
Misalnya Sarkowi V Zahry yang merupakan politikus dan menjadi anggota DPRD Kaltim.
"Di Golkar kan. beberapa di Golkar, ada yang kerja, macem-macem," sambung Bupati Rita.
Menyoal Tim 11 yang menurut informasi masuk dalam lingkaran kebijakannya dirinya sebagai Bupati Kukar. Rita mengklaim mereka yang disebut tim 11 itu tidak ikut bermain dalam proyek di Kukar.