Pengamat: Yang Seru di Munaslub Golkar Justru Persaingan Memilih Sekjen
“Sekarang sudah enggak seru lagi bicara calon ketua umum Golkar karena hampir pasti Airlangga (terpilih secara) aklamasi,” kata Hendri
Editor: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat komunikasi politik Universitas Paramadina, Hendri Satrio, mengatakan, jika Munaslub Golkar jadi digelar, langkah Airlangga Hartanto menjadi Ketua Umum Partai Golkar tidak akan terbendung lagi.
“Sekarang sudah enggak seru lagi bicara calon ketua umum Golkar karena hampir pasti Airlangga (terpilih secara) aklamasi,” kata Hendri saat dihubungi melalui ponselnya, Jumat (1/12/2017).
Baca: Fahri Hamzah: Presiden Jokowi Seharusnya Ada di Acara Reuni Alumni 212
Hendri mengatakan, persaingan justru akan ramai dalam pemilihan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Golkar yang saat ini masih dijabat oleh Idrus Marham.
“Yang lebih ramai siapa nanti sekjennya,” ujar dia.
Menurut Hendri, perlu ada kriteria khusus untuk menjabat sebagai sekjen dan mengubah citra buruk Partai Golkar yang dibawa oleh Setya Novanto.
“Sekjen ini harus punya minimal tiga kriteria, yaitu bersih, muda, dan perwakilan daerah,” jelas dia.
Khusus untuk perwakilan daerah, sambung Hendri, menjadi faktor penting karena dapat memperkuat persatuan Golkar dan mampu memperbaiki Golkar secara keseluruhan.
Hendri tidak menampik jika Dedi Mulyadi masuk dalam kritera untuk dipilih menjadi sekjen baru Golkar. Pasalnya, dalam satu bulan terakhir Bupati Purwakarta itu lantang menyuarakan revolusi di tubuh Partai Golkar.
“Bisa saja (Dedi Mulyadi), tapi dia mau enggak? Dedi ini kadang suka malu- malu, enggak enakan. Dedi disalip Emil aja diam aja, terlalu sabar,” ungkap dia.
Hendri menambahkan, jabatan sekjen mungkin bisa menjadi penawar pil pahit untuk Dedi Mulyadi ketika partainya justru mengusung Ridwan Kamil sebagai bakal calon gubernur dalam Pilkada Jawa Barat 2018.
“Sangat mungkin hal ini terjadi karena sekjen dapat memosisikan level dirinya naik di dua level, langsung ke level nasional, bukan hanya provinsi,” beber dia.
Hendri memandang target Dedi Mulyadi menjadi realistis ketika dirinya sudah tidak ada harapan lagi untuk maju sebagai bakal calon cubernur pada Pilkada Jawa Barat 2018.
“Kalau kader pasti kepengin jadi sekjen dan cukup realistis,” pungkas dia.
Berita ini sudah tayang di Kompas.com dengan judul: Pengamat: Dedi Mulyadi Jadi Sekjen Golkar Itu Realistis