Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Netter Pertanyakan Ucapan Amien Rais Soal Jokowi 'Memecah Belah Umat Islam', Mereka Lalu Usulkan Ini

Pernyataan itu ia sampaikan menjelang acara Kongres Alumni 212, dua hari sebelum Reuni Alumni 212 terlaksana.

Penulis: Wahid Nurdin
zoom-in Netter Pertanyakan Ucapan Amien Rais Soal Jokowi 'Memecah Belah Umat Islam', Mereka Lalu Usulkan Ini
Kolase Tribunnews
Amien Rais dan Presiden Joko Widodo (Jokowi) 

TRIBUNNEWS.COM - Pernyataan Pendiri Partai Amanat Nasional (PAN), Amien Rais yang menuding rezim Jokowi suka memecah belah bangsa sendiri menjadi pembicaraan warganet.

Pernyataan itu ia sampaikan menjelang acara Kongres Alumni 212, dua hari sebelum Reuni Alumni 212 terlaksana.

Amien menilai rezim saat ini suka memecah belah bangsa sendiri.

"Saya ingatkan mas Jokowi jangan asyik memecah belah umat Islam," kata Amien saat itu, mengutip CNN.

Amien pun berulang kali menyebut istilah kecebong saat memberikan sambutannya.

Terdakwa Buni Yani (kanan) berbincang dengan Amien Rais saat jeda sidang putusan kasus dugaan pelanggaran Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) di Gedung Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Bandung, Jalan Seram, Selasa (14/11/2017). Dalam putusannya majelis hakim menjatuhkan vonis kepada Buni Yani dengan hukuman 1 tahun 6 bulan penjara, karena perbuatan terdakwa dinilai memenuhi unsur Pasal 32 Ayat 1 dan Pasal 28 Ayat 2 UU ITE dengan melakukan ujaran kebencian dan mengedit isi video pidato Ahok. TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN
Terdakwa Buni Yani (kanan) berbincang dengan Amien Rais saat jeda sidang putusan kasus dugaan pelanggaran Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) di Gedung Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Bandung, Jalan Seram, Selasa (14/11/2017). Dalam putusannya majelis hakim menjatuhkan vonis kepada Buni Yani dengan hukuman 1 tahun 6 bulan penjara, karena perbuatan terdakwa dinilai memenuhi unsur Pasal 32 Ayat 1 dan Pasal 28 Ayat 2 UU ITE dengan melakukan ujaran kebencian dan mengedit isi video pidato Ahok. TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN (TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN)

Pernyataan Amien itu lantas menjadi perbincangan hangat pengguna media sosial.

@ikobem77 Heran di negeri ini,asal ada pemimpin yg benar,tdk suka korupsi pasti di musuhi rame2..yg bikin memecah belah itu mereka2 yg haus kekuasaan mbah amin,menghalalkan segala cara,,dan yg mmpergunkan topeng agama untuk mntupi kbusukanya..mbah amin kira2 faham gak

Berita Rekomendasi

@Boy_Reng Bukankah jika Cinta Tanah Air dan meneruskan perjuangan Para Pahlawan yg Sdh membangun negeri ini ,,maka penerus seharusnya saling bahu membahu tuk bangun negeri ini,,dan bukan dengan ingin merebut kekuasaan

@_kingtomm Kau lagi, dan kau lagi
Seakan hanya kau yg harus kami percayai..
Aku percaya JOKOWI, tak peduli apapun keburuknya (menurutmu) yg kau katakan berkali-kali. #IyaAkuCebong

@HerryYulianto9 Mbah Amin Anda sdh sepuh,berilah masukan sm Pak Jokowi yg menyejukan datanglah bersilahturahmi,berbicaralah yg teduh dan Hangat kita kesampingkan urusan ego syawat politik kepentingan kita,Insya Allah Damai Negeri Ini..

Bahkan ada juga yang berseloroh memberikan usul agar Amien Rais diangkat jadi penasehat presiden.

@Chin83543543 Coba di angkat jadi penasehat presiden kali pak dhe..langsung diam dia kayak udin

Usulan itu pun mendapatkan dukungan dari banyak warganet.

Bagaimana menurutmu?

Pengamat: Pernyataan Habib Rizieq Shihab di Reuni Akbar 212 Bermuatan Ideologi dan Politik

Pemimpin Front Pembela Islam (FPI), Rizieq Shihab, menyerukan konsep Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) Bersyariah melalui teleconference di Reuni Akbar 212 di Lapangan Monas, Sabtu (2/12/2017).

Pengamat politik Karyono Wibowo menilai pernyataan Rizieq Shihab dalam Reuni Akbar 212 itu mengandung dua agenda terselubung, yaitu ideologi dan politik.

Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab
Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab (TRIBUN JABAR)

Dia menjelaskan, pada saat pilkada DKI Jakarta gerakan 212 memiliki agenda politik menumbangkan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Cara menumbangkan dengan berbagai isu SARA.

Selain itu, propaganda dengan jargon jangan memilih calon kepala daerah yang dusung partai yang mendukung penista agama. Termasuk membuat propaganda jangan memilih partai dan calon presiden yang mendukung penista agama.

"Perkembangan berikutnya isu itu menjadi komoditas, contoh nya jangan pilih pemimpin kafir, jangan pilih pendukung penistaan agama," tutur pria yang juga Pendiri The Indonesian Public Institute (IPI) yang juga alumni Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) ini, Minggu (3/12/2017).

Dari sisi ideologi, kata dia, dapat ditelisik dari penegasan Rizieq yang menyinggung soal NKRI Bersyariah. Menurut dia, ada kelompok yang menjadi bagian dari aksi 212 mengusung ideologi Khilafah untuk menggantikan bentuk negara Indonesia dan menggantikan ideologi Pancasila menjadi Syariat Islam.

"Itu tadi sudah ada penegasan dari Habib Rizieq soal NKRI syariah," tambahnya.

Baca: Anies Baswedan Ajak TNI AL Bersihkan Sungai di Jakarta

Baca: Tas Berharga Rp 9 Jutaan Seperti Dipakai Meghan Markle Saat Kunjungi Nottingham, Ludes Terjual

Sementara itu, sekelompok mahasiswa dari berbagai universitas mendeklarasikan diri sebagai Komite Nasional Gerakan Mahasiswa 212.

Deklarasi dilakukan karena mereka yang ikut berpartisipasi di aksi 212 tahun lalu, tak sepakat dengan acara reuni akbar 212. Sebab, reuni diduga bermuatan poltik.

"Kami Komite Nasional Gerakan Mahasiswa 212 menyatakan menolak dijadikan alat kepentingan atau komoditas politik untuk meraih kekuasaan dalam bentuk apapun," kata Koordinator Komite Nasional Gerakan Mahasiswa 212, Elhakim.

Di kesempatan itu, dia mengajak semua pihak mewaspadai upaya merongrong NKRI lewat adu domba. Pihaknya menyatakan kesetiaan menjaga persatuan dan kesatuan Indonesia.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas