Hanura: Siapa Saja Pasangannya, Elektabilitas Jokowi Tetap Tinggi
Wasekjen Hanura Tridianto menilai hasil survei Joko Widodo yang tinggi disebabkan kepuasan rakyat yang meningkat.
Editor: Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Hanura angkat bicara mengenai hasil survei Indo Barometer.
Wasekjen Hanura Tridianto menilai hasil survei Joko Widodo yang tinggi disebabkan kepuasan rakyat yang meningkat.
Tridianto menuturkan masyarakat makin merasakan hasil kerja pemerintah Jokowi- JK
"Ya sdh sepantasnya rakyat menghargai dan berharap Pak jokowi meneruskan kerjanya untuk periode kedua," kata Tridianto melalui pesan singkat, Rabu (6/12/2017).
Mengenai pasangan Jokowi di Pilpres 2019, Tridianto mengatakan hal tersebut diserahkan kepada Mantan Gubernur DKI Jakarta sendiri.
Baca: Daftar Kopi yang Dipesan Jokowi Saat Mampir ke Sejiwa Coffee, Salah Satunya Kopi Puntang
"Siapa saja pasangannya ya akan tetap tinggi. Mau Anies, AHY, Gatot, Sri Mulyani, OSO (Oesman Sapta Odang), Susi Pudjiastuti atau yang lain, ya Pak jokowi akan tetap tinggi. Karena memang rakyat berharap lagi kepada Pak Jokowi, seperti dulu menjelang tahun 2009 rakyat berharap kepada Pak SBY," kata Tridianto.
Diberitakan sebelumnya, Direktur Eksekutif Indo Barometer Muhammad Qodari mengatakan, mayoritas publik, 61,8 persen, menginginkan Joko Widodo kembali menjadi Presiden untuk periode 2019-2024.
Sedangkan jumlah yang tidak menginginkan Jokowi kembali menjadi pesiden sebanyak 23,6 persen. Dan yang menjawab tidak tahu atau tidak menjawab sebesar 14,7 persen
Berdasarkan pertanyaan terbuka tekait elektabikitas, Jokowi berada pada angka 34,9 persen. Namun berdasarkan pertanyaan tertutup dan hanya dibatasi 16 capres, elektabilitas Jokowi naik menjadi 41,8 persen.
Baca: Sahabat Karib Ceritakan Sosok Hadi Tjahjanto Selama di Barak
Kemudian terhadap pertanyaan tertutup dengan capres dibatasi enam nama, elektabilitas Jokowi meningkat jadi 44,9 persen.
Hasil survei menunjukkan, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto masih diprediksi menjadi pesaing utama Jokowi pada Pemilu 2019.
Berdasarkan pertanyaan terbuka, elektabilitas Prabowo berada pada angka 12,1 persen. Berdasarkan pertanyaan tertutup dan jumlah capres dibatasi 16, elektabilitas Prabowo naik menjadi 13,6 persen.
Jika jumlah capres dibatasi enam nama, elektabilitas Prabowo naik tak signifikan menjadi 13,8 persen.
"Tren elektabilitas Joko Widodo sejak 2015-2017 perlahan semakin meningkat. Meski sempat melemah pada September 2015. Sementara elektabilitas Prabowo Subianto sejak 2015-2017 mengalami fluktuasi," ujar Qodari.
"(Prabowo) sempat naik pada September 2015 dan melemah pada Oktober 2016. Pada Maret 2017 sempat beranjak namun melemah kembali pada November 2017," tutur dia.
Survei Indo Barometer dilaksanakan pada 15-23 November 2017 di 34 provinsi di Indonesia. Jumlah sampel sebanyak 1.200 responden dengan margin of error sebesar 2,83 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.