Sulawesi Utara Kaya akan Potensi Bisnis
Provinsi Sulawesi Utara dianggap memiliki indikator yang memadai dalam upaya memerangi ketimpangan pembangunan di Indonesia.
Editor: Content Writer
TRIBUNNEWS.COM - Provinsi Sulawesi Utara dianggap memiliki indikator yang memadai dalam upaya memerangi ketimpangan pembangunan di Indonesia.
Alasan ini pula yang kemdian membuat Kompas 100 CEO Forum mengundang Gubernur Olly Dondokambey sebagai salah satu pembicara dalam forum bertajuk “Kebijakan Ekonomi Makro 2018 untuk Menjaga Pertumbuhan Berkualitas”, di Hotel Raffles, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (29/11/2017).
Dalam presentasinya, Olly mengangkat tema dunia usaha, pertumbuhan dan pemerataan di Sulawesi Utara. Ia juga menjelaskan visi Sulawesi Utara di 2016-2021.
“Terwujudnya Sulawesi Utara berdikari dalam ekonomi, berdaulat dalam pemerintahan dan politik, serta berkepribadian dalam berbudaya.” Ungkap Olly di hadapan para CEO.
Lebih lanjut Olly menjelaskan bahwa Sulut memiliki potensi sumber daya alam yang bermanfaat bagi berbagai sektor.
“Provinsi Sulawesi Utara memiliki potensi sumber daya alam yang melimpah baik dari sektor pertanian, perkebunan, perikanan, kelautan, kehutanan dan pariwisata,” jelasnya.
Olly juga menjelaskan bahwa kunci utama dalam mencapai visinya adalah kerjasama yang dilakukan pemerintah daerah dan didukung oleh masyarakat Sulut.
"Bersatu dan bekerja bersama membangun Sulawesi Utara," ungkapnya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo, yang membuka secara resmi Forum Kompas 100 CEO ini, menjelaskan bahwa banyak kemajuan dalam bidang ekonomi yang telah dicapai Indonesia.
Ia mencontohkan pengakuan dunia internasional terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam bentuk pemberian status layak investasi.
“Ini pertama kali sejak tahun 1997, pertama kali dalam 20 tahun Indonesia diberikan status layak investasi oleh tiga lembaga rating, yaitu dari Standard and Poor’s, Moody’s, dan Fitch Rating’s,” ungkap Jokowi.
Presiden Jokowi juga merujuk pada peringkat kemudahan usaha yang dikeluarkan oleh Bank Dunia. Dimana peringkat Indonesia lompat jauh 34 posisi, dari 106 ke 91 di tahun 2017, dan lompat kembali ke peringkat ke 72 di 2018.
Menurut Presiden, momentum ekonomi kita sudah baik. Meski memiliki hitungan yang cukup kompleks, namun peluang bisnis yang besar sekarang inia da di daerah dan khususnya terletak di sektor pariwisata dan lifestyle.
“Ini dikarenakan 3 perkembangan; yang pertama karena infrastruktur banyak yang sudah jadi, yang kedua yang berkaitan dengan teknologi, yang ketiga karena globalisasi,” terang Presiden.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.