Pengamat Sebut Golkar Selesaikan Masalah Lewat Paket Hemat
Pengamat politik, Pangi Syarwi Chaniago, mengapresiasi upaya Partai Golkar menyelesaikan masalah.
Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Glery Lazuardi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat politik, Pangi Syarwi Chaniago, mengapresiasi upaya Partai Golkar menyelesaikan masalah.
Pergantian Ketua Umum dari Setya Novanto kepada Airlangga Hartarto adalah paket hemat dan efektif dari segi pembiayaan.
"Pemilihan secara aklamasi terkait kebijakan penentuan ketua umum bisa diselesaikan di level elite. Aklamasi adalah paket hemat, efektif dari segi pembiayaan, biasanya setiap Munas pembiayaan membengkak, karena memobilisasi suara DPD dibarter uang," ujarnya, Kamis (14/12/2017).
Baca: Pengamat: Restu Jokowi Sangat Menentukan Terpilihnya Airlangga Hartato
Menurut dia, ada beberapa faktor penyebab terpilihnya Airlangga sebagai ketua umum Golkar.
Pertama, sosok dan figur Airlangga adalah anti tesis dari Setya Novanto.
"Punya rekam jejak bagus, tidak punya beban moral serta relatif berintegritas, tidak bikin gaduh dan tidak berpolemik di Golkar," kata dia.
Baca: Survei Capres LSI Denny JA: Elektabilitas Jokowi dan Prabowo Hanya Terpaut 14 Persen
Selain itu, Airlangga, terbukti diterima di internal baik di level kader grasroot atau akar rumput maupun di tingkatan elite pengurus Golkar.
Praktis tidak ada riak gelombang penolakan dan perlawanan sehingga sukses dipilih secara aklamasi.
Kedua, Airlangga, posisinya poros tengah, dapat diterima semua faksi dan gerbong Golkar.
Airlangga dinilai piawai berselancar ke kubu Jusuf Kalla, Aburizal Bakrie dan diterima poros Agung Laksono.
Baca: Aziz Syamsuddin Paling Berpeluang Jadi Ketua DPR Gantikan Setya Novanto
Karena itu, terpilihnya Airlangga secara aklamasi patut diapresiasi, kemampuan Golkar cepat keluar dari masalah internal dan berhasil kembali membangun solidaritas dan konsolidasi Golkar di tahun 2017 sebelum memasuki tahun istimewa 2018.
"Golkar berhasil membangun habitus musyawarah mufakat (konsensus) dalam memilih nahkoda Golkar, dengan sadar dan cepat keluar dari badai konflik yang menyandera ketua golkar selama ini," katanya.
Sebelumnya, Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto terpilih sebagai Ketua Umum Partai Golkar menggantikan Setya Novanto.
Baca: Kader Muda Golkar: Airlangga Harus Akomodir Anak Muda di Golkar
Keputusan tersebut diambil secara aklamasi dalam rapat pleno selama lebih dari tiga jam di DPP Golkar, Rabu (13/12/2017).
Keputusan rapat pleno itu akan diresmikan dalam Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Partai Golkar yang diselenggarakan pada 19-20 Desember mendatang.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.