Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

''Daripada Bingung Menentukan Calon Wakil Presiden, Lebih Baik Jokowi-JK Lagi Dua Periode''

"Jadi ada kompromi bersama, power sharing antara Pak Jokowi dan Pak JK," kata Ari di kantor Para Syndicate, Jakarta, Jumat (15/12/2017).

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in ''Daripada Bingung Menentukan Calon Wakil Presiden, Lebih Baik Jokowi-JK Lagi Dua Periode''
TRIBUNNEWS/HERUDIN
Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla memimpin rapat kabinet paripurna di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (7/12/2016). Rapat kabinet paripurna ini membahas rencana moratorium ujian nasional. TRIBUNNEWS/HERUDIN 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Langkah Airlangga Hartarto menjadi Ketua Umum Partai Golkar berjalan mulus. Tanpa pesaing berarti, Airlangga langsung ditetapkan sebagai ketua umum dalam rapat pleno DPP Partai Golkar Rabu (13/12/2017) malam, di Kantor DPP Golkar, Jakarta Barat.

Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Golkar yang seharusnya jadi forum perebutan posisi ketua umum pun diprediksi hanya akan menjadi formalitas untuk mengukuhkan Airlangga sebagai ketua umum.

Pengamat politik dari Para Syndicate Ari Nurcahyo memprediksi, mulusnya langkah Airlangga Hartarto menjadi ketua umum Partai Golkar tidak terlepas dari peran Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla.

Baca: PARA Syndicate: Dimata Masyarakat, Citra DPR Sangat Buruk dan Tidak Ada yang Bisa Dibanggakan

Jokowi dan JK kali ini dinilai kompak mendukung satu calon, yakni Airlangga Hartarto.

"Jadi ada kompromi bersama, power sharing antara Pak Jokowi dan Pak JK," kata Ari di kantor Para Syndicate, Jakarta, Jumat (15/12/2017).

Ari melihat kondisi ini berbeda dari sebelumnya. Pada Musyawarah Nasional Luar Biasa 2016 lalu, justru ada persaingan antara Jokowi dan JK untuk mendukung calon yang berbeda.

Berita Rekomendasi

Dukungan Jokowi tertuju pada Setya Novanto, sementara JK kepada Ade Komarudin.

Baca: Pengamat Menilai Peluang Airlangga Jadi Cawapres Jokowi Sangat Besar

Akibatnya, terjadi persaingan yang cukup ketat antara kedua tokoh itu meskipun akhirnya Setya Novanto yang keluar sebagai pemenang.

Ari menilai, kekompakan Jokowi-JK kali ini tak terlepas dari kompromi yang sudah dilakukan.

Ia memperkirakan, JK akan menempatkan orangnya pada posisi Sekjen Golkar.

Orang itu yakni Ibnu Munzir, yang saat ini menjadi sekretaris pribadi JK.

"Kalau ketumnya Pak Airlangga, Sekjennya Pak Ibnu Munzir, jadinya Golkar ini Jokowi-JK," ucap Ari.

Dengan kompaknya Jokowi-JK berbagi kekuatan di Golkar ini, Ari melihat, bukan tidak mungkin pasangan ini akan maju kembali pada pilpres 2019 mendatang.

"Daripada bingung menentukan calon wakil presiden, lebih baik Jokowi-JK lagi dua periode. Ada peluang ke arah sana. Toh sudah pegang Golkar bersama," kata dia.

Penulis: Ihsanuddin
Berita ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: Jokowi-JK Ada di Balik Mulusnya Langkah Airlangga jadi Ketum Golkar

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas