Airlangga Tunggu Keputusan Jokowi soal Jabatannya di Kabinet Kerja
Airlangga juga mengatakan dirinya sudah berkomunikasi dengan Presiden Jokowi.
Penulis: Imanuel Nicolas Manafe
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG - Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan, dirinya menyerahkan sepenuhnya kepada Presiden Joko Widodo terkait posisinya di dalam kabinet kerja.
“Semua itu kami kembalikan (ke Presiden). Kan hak prerogatif Presiden,” ujar Airlangga seusai menghadiri Pembukaan Rakornas Tiga Pilar PDI Perjuangan di ICE Convention Center, Tangerang, Sabtu (16/12/2017).
Airlangga juga mengatakan dirinya sudah berkomunikasi dengan Presiden Jokowi.
Namun, Airlangga mengungkapkan, apa yang disampaikan kepada Presiden Jokowi sebatas undangan untuk dapat hadir di Munaslub Golkar.
“Ya pembicaraan dengan bapakkan dalam konteks untuk mengundang di dalam Munas Luar Biasa. Dan insya Allah beliau hadir pada acara tanggal 18 nanti di JCC malam hari,” kata Airlangga.
Baca: Ganjar Sebut PDI Perjuangan Umumkan Calon di Pilgub Jateng Awal Bulan Depan
Diketahui, dinamika internal Partai Golkar akhirnya terjawab lewat penunjukkan Airlangga Hartarto sebagai Ketua Umum Partai Golkar.
Keputusan secara aklamasi dilakukan melalui rapat pleno pada Rabu (13/12/2017) malam di Kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta Barat.
Selain nama Airlangga Hartarto, sebelumnya muncul nama lain untuk mengisi posisi ketua umum yang lowong setelah Setya Novanto ditetapkan sebagai tersangka kasus korupsi KTP elektronik.
Nama-nama lain itu yakni Aziz Syamsudin, Titiek Soeharto, dan Idrus Marham selaku Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum.
Ketua Harian DPP Partai Golkar Nurdin Halid menceritakan dinamika yang terjadi selama sekitar tiga jam sebelum rapat pleno mengukuhkan Airlangga Hartarto sebagai ketua umum.
“Pak Aziz Syamsudin melalui forum rapat pleno tadi sepakat memberi kesempatan kepada Pak Airlangga Hartarto sebagai Ketua Umum dan Pak Azis adalah satu-satunya pengurus pleno yang berniat maju,” ujar Nurdin Halid seusai rapat pleno.