Akbar Tandjung Sebut Tepat Jika Airlangga Hartarto Memimpin Sampai Tahun 2022
Akbar mengajak supaya seluruh kader partai berlambang pohon beringin ini memiliki semangatnya dan pembaruan membangun Golkar lebih bersih.
Penulis: Wahyu Aji
Editor: Fajar Anjungroso
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Politikus Senior Partai Golkar Akbar Tandjung, menilai perlu waktu yang cukup agar Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto membawa partainya kembali ke masa jaya.
Untuk itu Akbar setuju agar Airlangga menjadi Ketua Umum Partai Golkar hingga 2022.
Namun keputusan itu ditetapkan dalam Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub).
"Kan itu semuanya akan diputuskan pada Munaslub ini. Munaslub ini meruakan instansi pemilihan keputusan yang tertinggi di Partai Golkar," kata Akbar kepada wartawan disela pembukaan Munaslub Golkar di JCC, Senayan, Jakarta, Senin (18/12/2017) malam.
Akbar mengajak supaya seluruh kader partai berlambang pohon beringin ini memiliki semangatnya dan pembaruan membangun Golkar lebih bersih.
Baca: Sunan Kalijaga Sebut Mantan Menantu Gak Gentle, Ini Jawaban Singkat Taqy Malik
"Nah untuk itu perlu waktu dan persiapn yang matang. Karena itu persiapan matang itu butuh waktu. tentu dua tahun singkat. Maka yang cocok ya lima thn,” kata Akbar.
Lebih lanjut Akbar menilai bahwa saat ini merupakan momentum partai berlambang beringin ini guna menghadirkan sebuah spirit dan semangat baru untuk melakukan pembangunan bagi negeri ini.
"Momentum ini akan efektif kalau seandainya dari sisi waktunya menyangkut kurun waktu cukup untuk bisa membuat partai itu bisa membawa satu spirit baru, semangat baru itu membutuhkan juga penyesuaian waktu dan semangat itu saya berpendapat lima tahun saya pikir tepat," katanya.
Sementara soal revitalisasi kepengurusan partai, Akbar memberikan pesan kepada Airlangga dengan perubahan dan perbaikan maka diperlukan sebuah percampuran baru antara tokoh lama dengan tokoh baru.
"Semangat kontinuitas mungkin masih dipertahankan tokoh senior. Dan semangat pembaruan dimunculkan tokoh baru, presentasenya aja, pembaruannya kontisnuaitasnya yang perlukan dibutuhkan. Kalau menurut saya spiritnya pembaruan, Ada baiknya tokoh baru juga akan dimunculkan," katanya.