Usulan Dedi Mulyadi Periode Kepemimpinan Airlangga Jadi Lima Tahun
Kepemimpinan tersebut juga berlaku untuk semua struktur partai, bukan hanya di tingkat dewan pimpinan pusat (DPP).
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua DPD Golkar Jawa Barat, Dedi Mulyadi mengatakan selama ini Musyawarah Nasional yang digelar Partai Golkar setiap tahun cukup menguras energi bagi kader-kader.
Hal tersebut menyebabkan kader di daerah hanya fokus terhadap masalah di internal, bukannya menjaring suara rakyat.
Oleh karena itu menurut Dedi perlu waktu untuk membuat Golkar bangkit sehingga diterima di masyarakat.
"Saya melihat bahwa ruang waktu yang dimiliki kepemimpin yang hari ini sangat terbatas hanya 1,5 tahun sangat terbatas memikirkan pemilukada dan pemilu legislatif," kata Dedi di Acara Munaslub di JCC, Senayan, Jakarta, Selasa, (19/12/2017).
Oleh karena itu Dedi mengusulkan agar agenda musyawarah luar biasa (Munaslub) kali ini berubah menjadi Musyawarah Nasional (Munas) dengan menyepakati kepemimpinan Airlangga selama lima tahun.
Baca: Idrus Marham Siap Dicopot Jadi Sekjen Golkar
Kepemimpinan tersebut juga berlaku untuk semua struktur partai, bukan hanya di tingkat dewan pimpinan pusat (DPP).
"Seluruh tingkatan Partai Golkar dari mulai pusat sampai desa itu ditentukan dari musyawarah nasional besok kegiatan teknisnya, saya akan mengusulkan lima tahun secara menyeluruh," kata dia.
Sehingga, lanjut Dedi, dalam waktu lima tahun ke depan, Golkar fokus menata ke depan, membangun infrastruktur partai yang baik, membuat kaderisasi yang memadai sehingga Golkar akan menjadi partai modern pada pemilu 2023 ke depan.
Apalagi kondisi Golkar saat ini menurut Dedi dalam nuansa yang cukup baik. Tidak ada lagi pertentangan yang tajam antara faksi-faksi di Golkar.
"Sehingga tidak lagi berfikir tentang Musyawarah Nasional tahun 2021, " ujarnya.
Usulan tersebut, lanjut Dedi, akan disampaikan pada pandangan umum dari Partai Golkar Provinsi Jawa Barat pada lanjutan agenda Munaslub.
Dedi yakin usulannya tersebut akan mendapat apresiasi dari peserta Munaslub.
"Semua orang cukup lelah kegiatan politik yang terlalu rutin dilakukan oleh Partai Golkar. Semua orang ingin menjadikan Golkar menjadi partai yang berkarya dan kekaryaan dan pembicaraan adalah kerja dan karya nyata bukan hanya aturan perebutan struktur kepemimpinan partai," ujarnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.