Dukungan Politiknya Dipreteli Golkar, Ridwan Kamil Menyiratkan Pasrah
Dia menyebut jika penghargaan tersebut mengakhiri masa baktinya pada tahun 2017 yang merupakan anugerah dari Tuhan.
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -
Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Partai Golkar masih bergulir, kebijakan partai berlambang pohon beringin itu pun dipercaya akan berganti.
Bukan hanya menyangkut internal partai, keputusan tentang perubahan rekomendasi Pilkada Serentak tahun 2018 mendatang juga diisukan kembali.
Ridwan Kamil menjadi salah satu sosok yang disoroti masyarakat terkait perubahan rekomendasi.
Sebab, nasib pria yang akrab disapa Kang Emil itu kini berbalik, dari sebelumnya melenggang bebas atas dukungan langsung dari mantan Ketua Umum Partai Golkar Setyo Novanto, Kang Emil kini justru kehilangan dukungan hanya karena dinilai tidak tertib.
Mirisnya, keputusan yang ditandatangani Ketua Umum Partai Golkar terpilih, Airlangga Hartarto dan Sekretaris Jenderal Partai Golkar, Idrus Marham itu dikeluarkan sesaat kepemimpinan Partai Golkar berganti. Terlebih, gelaran Pilkada Serentak yang akan dimulai sejak awal Januari 2018 mendatang.
Bukan hanya Partai Golkar, pencabutan dukungan rupanya juga akan dilakukan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Seperti dikutip dalam halaman Tribunnews.com, alasan pencabutan pun serupa dengan Partai Golkar, yakni belum memilih pendamping hingga batas yang telah ditentukan.
"Ridwan Kamil yang mengulur-ulur waktu mengumumkan cawagub mendapat sorotan para kiai. Terlebih ada kemungkinan Ridwan Kamil mengabaikan rekomendasi para tokoh Jabar," ungkap Rasta Wiguna, Wakil Bendahara DPP PKB seperti dilansir dalam halaman Tribunnews.com pada Senin (18/12/2017).
Walau dalam setiap kesempatan Kang Emil kerap menghindar dan berkilah jika pencabutan dukungan belum diterimanya hingga Selasa (19/12/2017) siang, tersirat kepasrahannya menghadapi kenyataan.
Curahan hati itu terekam dalam status instagramnya @ridwankamil tentang penghargaan Leadership Award 2017 dari Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia pada Senin (18/12/2017).
Berbeda dengan postingan serupa yang sebelumnya disambut dengan kalimat bersemangat, kali ini Kang Emil terkesan merendah dan pasrah.
Dia menyebut jika penghargaan tersebut mengakhiri masa baktinya pada tahun 2017 yang merupakan anugerah dari Tuhan.
Baca: 20.254 Warga Negara China Ajukan Izin Tinggal di Indonesia Sepanjang 2017