Perdebatan Alot Masa Jabatan Airlangga Sempat Bikin Munaslub Diskors
"Semalam, perdebatannya cukup alot dan membuat Munaslub diskorsing dari Selasa (19/12) malam dan buka lagi pagi tadi," ujar Mirwan
Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Inti dari Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Partai Golkar memang telah dipublikasikan dengan terkukuhkannya Airlangga Hartarto sebagai Ketua Umum menggantikan Setya Novanto.
Namun, cerita dibaliknya tak kalah menarik untuk disimak. Berdasarkan pernyataan Mirwan Bz Vauly, kader muda Golkar, sempat terjadi perdebatan sengit di Munaslub.
Perdebatan itu, kata Mirwan, sampai membuat Munaslub harus mengalami skorsing.
Baca: Cak Imin Sarankan Cawagub Ridwan Kamil Bukan dari Partai
"Semalam, perdebatannya cukup alot dan membuat Munaslub diskorsing dari Selasa (19/12) malam dan buka lagi pagi tadi," ujar Mirwan, ketika dihubungi Tribunnews.com, Rabu (20/12/2017).
Alasan perdebatan dari para kader Golkar itu adalah untuk menentukan masa jabatan dari Airlangga.
"Saya kira peserta Munaslub cenderung meminta agar (Airlangga) hanya melanjutkan sisa kepengurusan yang lalu," ungkapnya.
Diketahui, terdapat dua opsi yang bisa diputuskan oleh Munaslub Golkar, yakni Airlangga menjabat di sisa 1.5 tahun masa jabatan Setya Novanto hingga 2019, atau menjabat dengan hitungan 1 periode selama 5 tahun hingga 2022.
Namun, Mirwan menyampaikan bahwa pada akhirnya Golkar telah menyatukan suara dengan hasil Airlangga akan menjabat hingga tahun 2019 saja.
"Iya, soal itu sudah selesai, sudah disepakati hingga 2019 dan Airlangga sudah dikukuhkan sebagai ketua umum definitif," kata inisiator Generasi Muda Partai Golkar (GMPG) ini.
Diberitakan sebelumnya, Airlangga Hartarto resmi dikukuhkan sebagai Ketua Umum DPP Partai Golkar melalui Munaslub di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta, Rabu (20/12/2017).
Airlangga dipastikan menjabat posisi nomor 1 di partai berlambang pohon beringin itu menggantikan Setya Novanto, dan hanya menjabat selama 1.5 tahun hingga 2019.