Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Politikus PDIP Kritik Kinerja Jaksa Agung Karena Berasal dari Partai Politik

Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI-Perjuangan Bidang Hukum Trimedya Panjaitan menilai, kinerja Kejaksaan Agung jalan ditempat dalam menegakan hukum.

Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Politikus PDIP Kritik Kinerja Jaksa Agung Karena Berasal dari Partai Politik
Tribunnews.com/Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Seminar nasional refleksi hukum akhir tahun PDIP 2017, di Hotel Acacia, Jakarta Pusat, Kamis (21/12/2017). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI-Perjuangan Bidang Hukum Trimedya Panjaitan menilai, kinerja Kejaksaan Agung jalan ditempat dalam menegakan hukum.

Hal tersebut, kata Trimedya, salah satunya faktor yakni Jaksa Agung berasal dari partai politik.

Hal tersebut dikatanya dalam seminar nasional refleksi hukum akhir tahun PDIP 2017, di Hotep Acacia, Jakarta Pusat, Kamis (21/12/2017).

"Yang kita soroti adalah Kejaksaan. Sebenarnya kalau kita melihat Kejaksaan, Kejaksaan hanya jalan di tempat. Bahkan, mohon maaf, kecenderungan saat ini, kesulitan terbesar kalau jaksa agungnya dari partai politik," ujar Trimedya Panjaitan.

Tak sampai disitu, Trimedya menambahkan, bahwa terjadi politisasi dalam tubuh Kejaksaan Agung.

Baca: Tokoh Papua Ungkap Harga BBM Masih Tinggi di Papua, Ini Reaksi Pertamina dan Tantangan dari Jokowi

Hal tersebut terjadi, karena Jaksa Agung melakukan politisasi terhadap partai lain.

Berita Rekomendasi

"Politisasi yang dilakukan oleh Kejaksaan agung, terhadap kader-kader partai lain, yang bukan satu partai dengan partainya Pak Jaksa Agung, itu terjadi," papar Trimedya Panjaitan.

Wakil Ketua Komisi III DPR ini mengaku bahwa partainya menjadi salah satu korban politisisasi Jaksa Agung.

Meskipun, partainnya menempati urutan kedua setelah Partai Golkar.

"Terus terang saja, PDI-Perjuangan tiga yang telah menjadi korban. Jadi diintip, dari partai mana, kemudian diintip dulu dosanya. Sebenarnya Golkar paling banyak," terang Trimedya Panjaitan.

Karena hal tersebut, ia telah mengingatkan Kejaksaan Agung melalui rapat kerja bersama DPR, agar politisasi jangan sampai terjadi lagi.

"Jadi sudah kita sampaikan ke Jaksaan Agung di rapat komisi III jangan terjadi untuk mempolitisasi,"

"Itu yang terjadi dan kita harapkan ditahun 2018 itu tidak terjadi dan politisasi itu tidak terjadi," jelasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas