Raisa, Santri dan Sepeda Jokowi
Sepeda yang telah dibagikan Presiden Jokowi jumlahnya sekira ratusan jika diakumulasikan mulai dari awal hingga akhir tahun 2017 ini.
Penulis: Imanuel Nicolas Manafe
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - "Diambil sepedanya," begitu potongan kutipan Presiden Joko Widodo yang banyak ditiru orang dan sempat trending pada tahun ini.
Kalimat tersebut selalu diucapkan Presiden Jokowi kepada masyarakat yang benar menjawab kuis berhadiah disela-sela melakukan kunjungan kerja atau menghadiri suatu acara.
Bahkan, cara Jokowi bagi-bagi sepeda tersebut ditiru untuk keperluan iklan di salah satu marketplace atau toko belanja online.
Kini, sepeda hadiah Presiden Jokowi telah tersebar, mulai dari Indonesia bagian barat sampai ke timur.
Bahkan, WNI di luar negeri pun ada yang beruntung mendapatkan hadiah tersebut ketika Jokowi melakukan kunjungan kenegaraan.
Tentu sepeda yang telah dibagikan Presiden Jokowi jumlahnya sekira ratusan jika diakumulasikan mulai dari awal hingga akhir tahun 2017 ini.
Baca: Mahfud MD Mengaku Dihubungi Tiga Parpol Minta Dirinya Maju Pilgub Jatim
Pertanyaan yang diberikan Presiden Jokowi pun sederhana, hanya seputar nama-nama pulau, suku dan provinsi di Indonesia, sampai nama-nama ikan.
Kuis yang harus menyebutkan lima atau tujuh nama ikan sempat viral di sosial media karena seorang anak yang terpeleset lidah ketika menyebut ikan tongkol saat Presiden membagikan Kartu Indonesia Pintar di Kemayoran pada Januari 2017 lalu.
Bahkan, seorang nelayan menyebut nama ikan terbang dengan nama ikan yang selalu muncul di stasiun televisi swasta itu.
Penerima hadiah sepeda Jokowi tidak hanya dari kalangan pelajar, ibu-ibu dan nelayan saja.
Pada acara Sosialisasi Amnesty Pajak pada bulan Februari lalu, Presiden Jokowi memberikan hadiah kepada Master of Ceremony (MC) kondang, Chocky Sitohang, meski ia harus mengambil hadiah sepeda di Istana Kepresidenan.
Artis terkenal pun pernah mendapatkan hadiah sepeda Jokowi.
Baca: MUI Minta Masyarakat Bijak Menyikapi Perbedaan Pendapat Ucapan Selamat Natal
Raisa, si penyanyi cantik itu berhasil mendapatkan sepeda setelah ia diminta Presiden Jokowi untuk bernyanyi pada saat memperingati Hari Musik Nasional di Istana Negara Jakarta.
Hadiah sepeda Jokowi pun dirasakan banyak santri, mulai dari Pesantren terpencil di beberapa daerah di Pulau Jawa sampai di Sumatera Utara.
Kuis yang dimanfaatkan Jokowi untuk berinteraksi dengan masyarakat ini sekaligus mengingatkan kepada masyarakat bahwa Indonesia adalah negara yang besar, yang terdiri puluhan ribu pulau, beragam suku dan agama, namun bersatu di dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Hal itu selalu ia ungkapkan saat menggelar kuis berhadiah sepeda.
Pemberian hadiah berupa sepeda juga bukan tanpa alasan.
Presiden Jokowi mengatakan ada makna filosofis yang terkandung dari hadiah sepeda tersebut.
Sesuai penuturannya di dalam akun Facebook resminya beberapa waktu lalu, bersepeda merupakan cerminan dari kemandirian dan kerja keras.
Baca: Putri Ikhwan Tewas Terjebak Kobaran Api yang Membakar Rumahnya
"Bersepeda itu mandiri dan bekerja keras. Kemajuan, kelajuan, juga kecepatan dihasilkan dari usaha sendiri, gerak tubuh sendiri, tanpa mesin atau dorongan tenaga orang lain. Seberapa cepat kita ingin sampai ke tujuan tergantung seberapa keras kita mengayuh," ungkap Jokowi.
Ia menambahkan, bersepeda merupakan wujud dari kebersamaan, yang di dalamnya terdapat koordinasi dan pembagian fungsi dari berbagai anggota tubuh.
"Dengan mengayuh sepeda seluruh anggota badan bergerak dalam harmoni. Dua tungkai kaki mengayuh pedal seirama, mata memandang awas ke depan, tangan menggenggam kemudi seraya jari waspada menarik tuas rem," jelasnya.
Menurut Jokowi, bersepeda itu juga bergerak maju dalam keseimbangan.
"Jika jalan menanjak, badan sedikit membungkuk. Jika berbelok ke kanan atau ke kiri, tubuh ikut menyelaraskan. Satu yang tetap, titik berat pesepeda selalu ada di tengah-tengah," ujar Jokowi.
Bersepada juga sangat bersahaja dan bisa dinikmati oleh semua orang, semua usia, lintas suku dan peradaban.
"Pendeknya, bersepeda itu adalah bekerja keras dan mandiri, melaju dalam harmoni dan keseimbangan. Dan karena itulah, saya senang berbagi sepeda di setiap acara dan kunjungan," ujarnya. (tribun/nic)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.