Tak Sekedar Kompetisi, APG 2018 Jadi Pengingat Pentingnya Hak Kaum Difabel
Sebagai tuan rumah Asian Para Games (APG) 2018, Indonesia bersiap untuk menerima kehadiran sekitar 3.000 atlet penyandang disabilitas.
![Tak Sekedar Kompetisi, APG 2018 Jadi Pengingat Pentingnya Hak Kaum Difabel](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/maria-goretie_20171226_004545.jpg)
TRIBUNNEWS.COM - Sebagai tuan rumah Asian Para Games (APG) 2018, Indonesia bersiap untuk menerima kehadiran sekitar 3.000 atlet penyandang disabilitas dan ofisial dari 43 negara di Asia yang merupakan anggota dari Asian Paralympic Committee.
Sebanyak 18 cabang olahraga yang diturunkan menjadi 582 nomor pertandingan akan dilagakan selama delapan hari pada 6-13 Oktober tahun depan.
Indonesia 2018 Asian Para Games Organizing Committee (INAPGOC), selaku penyelenggaran APG 2018, saat ini sudah melakukan tahapan-tahapan persiapan, termasuk bekerja sama dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat untuk melakukan perbaikan fasilitas olahraga agar lebih sesuai dengan kebutuhan para atlet penyandang disabilitas. Selain itu, menjelang akhir tahun 2018 ini juga telah dilakukan beragam bentuk sosialisasi, dan edukasi yang tidak hanya terkait APG 2018 sendiri, namun juga isu-isu inklusi secara umum.
Termasuk dalam persiapan tahap awal, INAPGOC telah mendapatkan kunjungan perwakilan beberapa federasi internasional olahraga yang bermaksud memberikan masukan terkait kesiapan teknis dan non-teknis.
INAPGOC juga telah menginformasikan berbagai kemajuan persiapan yang telah dilakukan, serta menjabarkan rencana-rencana strategis dan taktis yang akan diimplementasikan hingga Oktober 2018 mendatang kepada pengurus Asian Paralympic Committee di Dubai, bertepatan dengan penyelenggaraan Asian Youth Para Games 2017.
Tema APG 2018 yang bertajuk “The Inspiring Spirit and Energy of Asia”, dirangkai berdasarkan empat Paralympic Value, yaitu determination, courage, equality, dan inspiration. Keempat nilai ini diharapkan dapat memperkenalkan tekad kuat dan kepercayaan diri para atlet dalam menghadapi segala tantangan, baik fisik maupun mental.
Selain itu ajang empat tahunan sekali ini juga berusaha mempromosikan kesetaraan dalam kehidupan bermasyarakat, serta menjadikan aksi para atlet penyandang disabilitas sebagai sumber inspirasi dan motivasi.
Slogan yang kuat dan didukung kehadiran sebuah maskot bernama Momo (Motivation and Mobility). Momo terinspirasi dari hewan Elang Bondol dan merupakan maskot dari Jakarta sang tuan rumah.
Ditunjuknya Indonesia sebagai tuan rumah APG 2018 diharapkan dapat meninggalkan warisan, baik fisik maupun non-fisik.
Dari sisi fisik, fasilitas olahraga yang memenuhi syarat aksesibilitas penyandang disabilitas diharapkan dapat memberikan kesempatan lebih luas bagi siapa pun dengan kondisi apa pun untuk berolahraga.
Dari sisi non-fisik, warisan yang ingin ditinggalkan dan dilestarikan adalah peningkatan kesadaran masyarakat akan keberadaan olahraga khusus penyandang disabilitas, pemahaman tentang isu-isu disabilitas secara umum, serta pentingnya partisipasi aktif dan lingkungan yang berempati bagi semua kalangan masyarakat.
Indonesia adalah negara pertama di Asia Tenggara yang terpilih menyelenggarakan Asian Para Games, dan kesempatan ini menjadi salah satu implementasi dari Undang-undang No. 8 Tahun 2016 mengenai Penyandang Disabilitas.
Melalui momen ini Indonesia memiliki kesempatan untuk membuktikan diri demi mewujudkan kesamaan hak dan kesempatan bagi penyandang disabilitas menuju kehidupan yang sejahtera, mandiri, dan tanpa diskriminasi untuk hidup maju dan berkembang secara adil dan bermartabat, serta menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara di Asia yang ramah disabilitas.
Sosialisasi dan Edukasi
Sosialisasi dan edukasi yang INAPGOC lakukan untuk Asian Para Games 2018 diimplementasikan dalam berbagai bentuk acara. Awal Desember yang lalu sempat diadakan Run for Difabel, sekaligus untuk menyemarakkan Hari Disabilitas Internasional.
Kemudian ada juga sosialisasi di 16 kota besar yang melibatkan atlet dan komunitas, selanjutnya sosialisasi bersama lima kantor walikota DKI Jakarta yang melibatkan sekolah umum dan SLB di Jakarta, dan saat ini dalam bentuk lomba foto dan workshop.
INAPGOC sengaja mengemas cara berkomunikasi dalam beragam bentuk acara dan kreativitas agar masyarakat lebih mudah dan tertarik untuk menerima informasi yang ingin disampaikan.
Selain persiapan di atas, persiapan lainnya juga tengah dilakukan berbagai divisi yang ada di bawah kepanitiaan INAPGOC, seperti Divisi Venue, Divisi Ceremony, dan lain-lain demi terselenggaranya Asian Para Games 2018 yang sukses prestasi, sukses penyelenggaraan, dan sukses administrasi.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.