Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Restorasi Gambut Tidak Sekadar Membasahi Lahan Gambut dan Menanam kata Nazir Foead

Mengakhiri tahun kedua restorasi gambut, Badan Restorasi Gambut (BRG) mencatat beberapa capaian dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya.

Editor: Toni Bramantoro
zoom-in Restorasi Gambut Tidak Sekadar Membasahi Lahan Gambut dan Menanam kata Nazir Foead
ist
diskusi bersama media di Hotel Mandarin Oriental Jakarta, Kamis (28/12/2017). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mengakhiri tahun kedua restorasi gambut, Badan Restorasi Gambut (BRG) mencatat beberapa capaian dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya.

Sepanjang tahun 2017, BRG melakukan kegiatan pembahasan ekosistem gambut, pendampingan dan pemberdayaan ekonomi masyarakat, perencanaan restorasi dan pemetaan Kesatuan Hidrologis Gambut (KHG), pembangunan demonstration plot pertanian gambut terpadu serta pemasangan alat pemantau tinggi muka air. 

Kepala BRG, Nazir Foead mengatakan, restorasi gambut tidak sekadar membasahi lahan gambut dan menanam kembali untuk memperbaiki ekosistem yang rusak, tetapi juga memberdayakan masyarakat yang hidup di lahan gambut.

Hal itu disampaikan pada diskusi bersama media di Hotel Mandarin Oriental Jakarta, Kamis (28/12/2017). 

Dalam rencana strategis BRG 2016-2020 disebutkan perlindungan dan pengelolaan ekosistem gambut berkaitan erat dengan pencapaian manfaat ekonomi, sosial, dan yang paling utama ekologi.

Myrna A Safitri, Deputi Edukasi Sosialisasi, Partisipasi, dan Kemitraan BRG mengatakan BRG pada tahun ini memfasilitasi 75 desa dan kelurahan di 7 Provinsi target restorasi gambut.

Desa-desa itu tersebar di Riau (11 desa), Jambi (10), Sumatera Selatan (15), Kalimantan Barat (16), Kalimantan Tengah (10), Kalimantan Selatan (10), dan Papua (3).  

BERITA TERKAIT

"Total luas wilayah desa dan kelurahan itu 1.180.441 hektar dengan areal lahan gambut yang dikelola masyarakat sekitar 878.326 hektar. Dari luas itu, 267.111 hektar menjadi target restorasi gambut. BRG menjalankan program Desa Peduli Gambut dimana masyarakat menjadi garda depan pemeliharaan gambut."

BRG telah melakukan upaya revitalisasi mata pencarian masyarakat. Alur Dohong, Deputi Konstruksi, Operasi dan Pemeliharaan melaporkan 101 kelompok masyarakat (Pokmas) telah dibina untuk mengelola lahan tanpa bakar, pengembangan komoditi lokal, perikanan air tawar, peternakan, dan budidaya lebah madu.

Sampai saat ini, jumlah warga yang melakukan pembakaran gambut makin berkurang. Melalui revitalisasi mata pencaharian, telah tumbuh kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga ekosistem gambut. 

Sepanjang 2017, BRG memfasilitasi pembangunan infrastruktur pembahasan gambut berupa sumur bor, sehat kanal, dan penimbunan kanal, di enam provinsi, Jambi, Riau, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Selatan.

Total luas pembahasan terdampak sekitar 200 ribuan hektar, yang terdiri dari 103.476 hektar sebagai dampak pembahasan infrastruktur yang dibangun BRG dan 98.978 hektar dari 103.476 hektar sebagai dampak pembahasan infrastruktur yang dibangun BRG dan 98.978 hektar dari kegiatan pembahasan yang dilakukan para mitra.

Dari luas itu, lebih 60 persen - sekitar 62.126 hektar- berada di Kalimantan Tengah, Sumur Bor yang dibangun BRG 5.900 unit, sekat kanal yang dibangun bersama masyarakat dan perguruan tinggi 1.849, dan kanal-kanal yang ditimbun permanen ada 110 titik.

Sampai pertengahan Desember 2017, BRG telah bekerja melakukan kegiatan restorasi dengan seluruh aspek teknis, sosial dan ekonomi pada sekitar satu juta hektar. 

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas