Bencana Sepanjang 2017 Telan Kerugian Puluhan Triliun
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho mengatakan meski kerugian akibat bencana 2017 masih dihitung
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews, Taufik Ismail
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat 2341 bencana terjadi di Indonesia sepanjang 2017. Dari seluruh bencana yang terjadi menyebabkan kerugian hingga puluhan triliun rupiah.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho mengatakan meski kerugian akibat bencana 2017 masih dihitung, namun diprediksi menelan puluhan triliun rupiah.
Baca: Rumah Produksi Makanan Olahan Ilegal di Surabaya Dibongkar Polisi
Kerugian terbesar terjadi diakibatkan erupsi Gunung Agung di Bali akhir November lalu.
"Penetapan status Awas pada September 2017 yang kemudian terjadi erupsi Gunung Agung pada 26-30 November 2017 telah menyebabkan kerugian ekonomi diperkirakan mencapai Rp 11 triliun," ujar Sutopo, Jumat, (29/12/2017).
Kerugian ini sebagian besar berasal dari kredit macet masyarakat yang harus mengungsi dan dari sektor pariwisata. Menurut Sutopo, Menteri Pariwisata mengatakan kerugian di sektor pariwisata di Bali mencapai Rp 9 trilyun dari dampak erupsi Gunung Agung.
Selain itu, beberapa kerusakan dan kerugian akibat bencana yang terjadi pada tahun 2017 antara lain adalah banjir dan tanah longsor pengaruh Siklon Tropis Cempaka sekitar Rp 1,13 trilyun, banjir Belitung Rp 338 milyar, banjir dan longsor di Lima Puluh Koto Rp 253 milyar, longsor Cianjur Rp 68 milyar dan lainnya.
"Tentu saja bencana ini banyak berpengaruh pada masyarakat yang terdampak. Bencana memerosotkan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat," katanya.
Sementara itu untuk sebaran bencana menurut Sutopo, Provinsi Jawa Tengah paling banyak diterpa bencana.
Tercatat setidaknya 600 bencana terjadi di Jateng, disusul kemudian Jawa Timur (419), Jawa Barat (316), Aceh (89), dan Kalimantan Selatan (57).
"Sedangkan untuk kabupaten atau kota, daerah yang paling banyak terjadi bencana adalah Kabupaten Bogor 79 kejadian, Cilacap 72, Ponorogo 50, Temanggung 46, dan Banyumas 45," katanya.
Sutopo mengatakan bencana merupakan keniscayaan. Oleh karena itu setiap warga harus siap dalam menghadapi bencana. Besar kecilnya bencana sangat ditentukan oleh alam dan juga perilaku manusia.
Pengaruh manusia yang begitu dominan merusak alam, meningkatkan kerusakan hutan, degradasi lahan, kerusakan lingkungan, DAS kritis dan lainnya telah makin memicu terjadinya bencana.
"Untuk itulah, pengurangan risiko bencana harus menjadi mainstream dalam pembangunan di semua sektor. Pengurangan risiko bencana menjadi investasi pembangunan untuk kita dan generasi mendatang," pungkasnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.