Prabowo Berusaha Yakinkan Yenny Wahid Peluang Menang di Pilgub Jatim
"Saat ditawarkan, Calon wakilnya Moreno Soeprapto," kata Yenny di Wahid di Institute, Jakarta Pusat, Kamis, (4/1/2017).
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Zannuba Ariffah Chafsoh atau akrab disapa Yenny Wahid mengatakan Gerindra berusaha untuk meyakinkannya maju dalam Pemilihan Gubernur Jawa Timur.
Salah satunya dengan memaparkan riset mengenai peluang kemungkinan dirinya menang di Pilgub Jatim saat pertemuan 26 Desember lalu.
"Dari pihak Geridnra mencoba untuk meyakinkan saya maju di Pilkada Jatim adalah langkah yang tepat secara poltis dan meyakinkan saya dengan data-data kans kemenangannya cukup kuat ," katanya.
Baca: Ini Isi Percakapan Mega-Hasto Pilih Djarot untuk Pilkada Sumut
Yenny enggan merinci data yang disodorkan gerindra tersebut.
Hanya saja Yenny mengaku dalam pinangan yang disodorkan Prabowo ia akan dipasangkan dengan Moreno Soeprapto.
"Saat ditawarkan, Calon wakilnya Moreno Soeprapto," kata Yenny di Wahid di Institute, Jakarta Pusat, Kamis, (4/1/2017).
Pinangan serta pemaparan Prabowo mengenai peluang menang di Pilgub Jatim kemudian di bawa kepada keluarga dan sesepuh NU.
Baca: Maju di Pilgub Sumut, PKS: Selamat Datang Pak Djarot
Yenny mengaku berkonsultasi dengan lima orang, yakni, ibu, mertua, serta sesepuh NU, yang semuanya meminta dirinya tidak maju dalam Pilgub Jatim.
"Namun pertimbangan saya bukan karena saya menang apa tidak, tapi bahwa ada kepentingan lain yang sangat besar yang harus saya utamakan yaitu kepentingan masyarakat dan kepentingan bangsa, negara yaiu keutuhan di tengah-tengah masyarakat kita," ujarnya.
Yenny mengatakan, saat menyampaikan langsung penolakan pinangan Gerindra tersebut pada Rabu malam, (3/1/2018), Prabowo menerima dengan baik.
Prabowo memahami sikapnya yang tidak mau maju dalam Pilkada.
"Saya sangat menghargai posisi Prabowo yang tetap mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa. Bahkan dalam pandangan tentang Jokowi beliau sangat hormat, dan diungkapkan dalam pertemuan kami bahwa beliau berdua adalah rival adalah wajar dalam demokrasi tapi hubungan personal baik antar kedua pemimpin kita," pungkasnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.