Sisi Lain Soeharto, Orang yang Sederhana dan Menolak Dikawal Setelah Lengser
Mantan paspampres, Maliki Mift, memiliki cerita saat menjadi pengawal khusus Presiden Soeharto.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan paspampres, Maliki Mift, memiliki cerita saat menjadi pengawal khusus Presiden Soeharto.
Mengutip dari laman Kompas.com, Soeharto, menurut Maliki, kerap mendapat pandangan miring selama menjadi pemimpin.
Sisi lain sosok Soeharto yan tak pernah terekspose dituangkan dalam buku berjudul Soeharto: The Untold Stories (2011).
Hal yang tak pernah diketahui adalah tentang kesederhanaan Soeharto, baik selama memimpin atau pun tak lagi menjabat sebagai presiden.
Dua di antaranya soal berpakaian dan pengawalan.
Baca: Pilkada Sumut, Djarot: Kita Cari Formula Terbaik
Maliki, seperti dikutip dari Kompas.com, sering mendapati Soeharto hanya mengenakan pakaian sederhana saat keluar rumah.
Kedua, soal pengawalan, yang semestinya menjadi hak Soeharto meski sudah menjadi mantan presiden.
Maliki bercerita, ia selalu ditegur oleh Soeharto yang sudah enggan dikawal setelah menjadi mantan presiden.
"Saya tidak usah dikawal. Saya sekarang masyarakat biasa. Jadi kasih tahu polisinya," tulis Maliki menirukan ucapan Soeharto pada bukunya.
Akhirnya Maliki hanya mengawal di belakang mobil Soeharto tanpa membukakan jalan.
Namun lagi-lagi, ia ditegur oleh Soeharto.
Baca: Setya Novanto Belum Berencana Ajukan Diri sebagai Justice Collaborator
"Beliau pun bertanya, 'itu polisi kenapa ikut di belakang? Tidak usah'," kata Maliki.
Maliki tetap mencari siasat agar tetap bisa memberi pengawalan Soeharto, yakni dengan cara diam-diam.
Ia mengawal berkoordinasi dengan petugas melalui radio.
Saat mobil Soeharto melewati lampu lalu lintas, petugas harus memastikan lampu hijau yang menyala.
Siasat terakhir ini pun kembali diketahui Soeharto yang merasa aneh dengan lampu lalu lintas yang dilewatinya.
"Sudah, saya rakyat biasa. Kalau lampu merah, ya biar merah saja," tulis Maliki lagi-lagi menirukan ucapan Soeharto.
Simak video di atas! (*)