Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sosok ini Sempat Bikin AURI Sangat Ditakuti, Tapi Terpaksa Beternak Ayam Gara-gara G30S

Sosok ini termasuk tokoh di belakang layar bagi keberhasilan AURI (TNI AU) memperkuat persenjataannya.

Editor: Rendy Sadikin
zoom-in Sosok ini Sempat Bikin AURI Sangat Ditakuti, Tapi Terpaksa Beternak Ayam Gara-gara G30S
ISTIMEWA
Sri Mulyono (tengah sambil mengacungkan tangan) saat di Halim PK tahun 1965. 

Secara umum barang-barang yang dibutuhkan adalah pesawat, radar, peluru kendali serta jasa instruktur dan program latihannya.

Menurut konsep Sri Mulyono, AU akan bertindak sebagai payung udara bagi pasukan di darat dan di laut.

Oleh karena itu, AU harus menguasai medan pertempuran di udara. Jadi pesawat yang tepat adalah pesawat yang mampu terbang jauh dari Pulau Jawa menuju Biak, atau Sorong di papua.

Pesawat yang dipilih akhirnya adalah Tu-16 yang bisa membawa bom dan roket serta Tu-16KS yang bisa membawa peluru kendali.

Sedangkan untuk pesawat penyergap dipilih MiG-17 dan MiG-21.

Sebenarnya dipilih juga MiG-19 namun akhirnya dibarter dengan pesawat transpor Constelation milik Pakistan.

Pesawat ini berfungsi untuk menyergap pesawat-pesawat Belanda yang masuk wilayah Maluku, Ternate, dan Makasar.

BERITA TERKAIT

Semua keperluan itu kemudian digabung dengan keperluan AD dan AL, sehingga total nilai mencapai 1 miliar dolar AS atau sekitar Rp 13 triliun untuk nilai sekarang (2018).

Jumlah utang yang sangat besar itu sedianya akan dibayar seusai perang.

Misi ini dianggap berhasil. Sebagai penghargaan, pangkat Sri Mulyono dinaikkan menjadi Letnan Kolonel pada April 1961.

Dia juga diangkat menjadi Direktur Operasi A/B MBAU.

Berkat kemampuan dan prestasinya dalam berdiplomasi, tugas-tugas diplomasi bagi Sri Mulyonno semakin menjadi bagian yang tak terhindarkan.

Seiring konflik rebutan Irian Barat antara Indonesia-Belanda yang makin memuncak, pada bulan April 1963 Sri Mulyono kembali ditugaskan mengikuti rombongan misi ABRI (TNI) yang dipimpin Letjen R. Hidayat ke Rusia.

Misi Sri Mulyono dan rombongan adalah untuk segera merealisasikan pengadaan sejumlah pesawat tempur paling mutakhir seperti MiG-15, MiG-17, MiG-19, MiG-21, Il-28, Tu-16, Tu-16/KS, helikopter Mi-4, Mi-6, serta pesawat angkut Antonov.

Halaman
123
Sumber: Intisari
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas