Video Bagi-bagi Duit Edy Rahmayadi Beredar, Ini Reaksi Partai Nasdem
Johnny G Plate mengatakan, Letjen Edy Rahmayadi sudah mengklarifikasi soal video di mana dia terlihat membagi-bagikan uang.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekretaris Jenderal Partai Nasdem, Johnny G Plate mengatakan, Letjen Edy Rahmayadi sudah mengklarifikasi soal video di mana dia terlihat membagi-bagikan uang.
Video itu merebak di kala partai besutan Surya Paloh itu resmi mendukung pasangan Edy Rahmayadi dan Musa Rajekshah atau Ijeck sebagai calon gubernur dan calon wakil gubernur Sumatera Utara di Pilkada 2018.
Johnny menyatakan, Edy sudah berkomitmen bahwa money politic dalam suatu pemilihan merupakan tindakan yang tidak diperbolehkan dan dilarang oleh aturan.
"Ini sudah dikonfirmasi sendiri oleh Pak Edy, bahwa money politik itu tidak boleh dan dilarang oleh undang-undang, itu tidak boleh. Pak Edy mengonfirmasi juga tidak boleh money politic," kata Johnny, saat dihubungi Kompas.com, Jumat (5/1/2018).
Baca: Ini Tanggapan Edy Rahmayadi Atas Penurunan Puluhan Baliho Bergambar Dirinya
Namun, lanjut Johnny, ketika pemberian uang itu dalam rangka bantuan saat mengunjungi fakir miskin, panti asuhan, dan dilakukan secara spontan, kemudian di luar periode kampanye, hal tersebut menurut dia bukan money politic.
"Memberikan bantuan-bantuan di luar periode kampanye atau yang diharuskan undang-undang, maka itu bukan bagian dari money politic," ujar Johnny.
Dia tidak menjawab lugas apakah video tersebut dapat membuat Nasdem khawatir bakal memengaruhi elektabilitas Edy.
Dia kembali menegaskan komitmen Edy, termasuk Nasdem yang mengetahui betul bahwa money politic merupakan sesuatu yang dilarang dalam suatu pemilihan.
"Tapi kalau ada misalnya saya pergi ke suatu tempat, memberikan bantuan yang diluar konteks pilkada, ya memang ini menjadi abu-abu karena bisa ditarik-tarik juga," ujar Johnny.
Pada intinya, lanjut Johnny, Nasdem ingin pesta demokrasi di 2018 ini menjadi kontestasi yang menjunjung gagasan-gagasan brilian dari para calon yang ada, semisal terkait dengan pembangunan daerah.
Pihaknya tak mau kontestasi ini justru dicoreng dengan isu-isu yang merendahkan demokrasi, seperti munculnya isu SARA, atau isu kecil lainnya yang digunakan untuk menjatuhkan lawan.
"Yang penting digunakan isu-isu pembangunan, isu-isu gagasan besar dari para calon agar masyarakat pemilh itu memilih dengan pertimbangan rasional. ItuNasdem meminta itu dan kami akan bekerja sekuat tenaga untuk meningkatkan demokrasi Indonesia," ujar dia.
Edy sebelumnya mengklarifikasi video dirinya yang terlihat membagi-bagikan uang. Ia mengatakan saat itu ia tengah menghadiri sebuah acara di gereja di kota Medan, Sumatera Utara (Sumut).