Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
DOWNLOAD
Tribun

Pengamat: Jangan Sepelekan Pemilih Milenial di Pilkada 2018

Menurut Emrus Sihombing, jumlah pemilih milenial cukup signifikan yakni sekitar 30 persen dari total pemilik hak suara dalam Pilkada serentak 2018.

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Pengamat: Jangan Sepelekan Pemilih Milenial di Pilkada 2018
NET

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Calon kepala daerah jangan memandang sebelah mata suara dari pemilih milenial.

Apalagi menurut Pengamat Komunikasi Politik Universitas Pelita Harapan (UPH) Emrus Sihombing, jumlah pemilih milenial cukup signifikan yakni sekitar 30 persen dari total pemilik hak suara dalam Pilkada serentak 2018.

Sehingga sangat disayangkan, kata Emrus, kalau para Calon kepala daerah tidak benar-benar memberi hati dan menarik hati para pemilih milenial.

"Pemilih milenial sangat luar biasa, 30 persen dari total pemilik hak suara. Siapa yang memenangkan hati mereka, maka kemungkinan akan menang. Karena mereka akan menjadi penentu pemenang di Pilkada nanti," ujar Emrus kepada Tribunnews.com, Selasa (9/1/2018).

Baca: PAN, PKS dan Gerindra Pastikan Berkoalisi Usung Calon Gubernur di Jawa Timur, Siapa Dia?

Karena itu dia mendorong para pasangan calon kepala daerah benar-benar mempersiapkan program-program yang memenuhi kebutuhan kaum milenial.

"Para paslon harus mempunyai program yang dapat memenuhi kebutuhan kaum melenial," jelasnya.

Berita Rekomendasi

Emrus memberikan catatan penting, bahwa para pemilih milenial ini, sangat rasional dalam menilai dan memutuskan pilihannya.

Lebih lanjut ia menjelaskan kelompok milenial cenderung lebih cerdas dengan melakukan analisa dengan berdasarkan pertimbangan komentar publik.

"Hal tersebut karena akses media dalam jaringan (daring) ada digenggaman mereka," ucapnya.

Bahkan saat ini, kata Emrus, pemilih milenial, cenderung kritis terhadap para kandidat. Karena mereka bisa langsung menganalisa rekam jejak dari setiap kandidat yang maju dalam Pilkada serentak.

Ditambah lagi, lanjut Emrus, mereka adalah pemilih pemula dan belum ada terikat dengan kelompok kepentingan.

Bila itu digarap, maka paslon harus menunjukan kampanye politik yang menyenangkan, performanya bisa membuat mereka tertarik.

"Baik itu bergaya swafoto ala-ala anak muda, walaupun kandidatnya orang-orang tua dari sisi usia," jelasnya.

Emrus pun memaparkan sejumlah program untuk pemilih milenial antara lain:

- Membangun E-Library di setiap kecamatan
- Membangun E-Kampus (kuliah melalui live streaming yang interaktif dengan universitas yang bermutu di luar negeri
- Menciptakan E-market
- Membuat program untuk mendorong tumbuhnya ekonomi kreatif yang inovatif dari kaum milineal
- Membamgun pusat-pusat pengembangan seni kreatif.
- Membangun sekolah olah raga bertaraf internasional utk menjadi olahragawan kelas dunia.
- Membangun hot spot internet gratis yang bisa diakses sampai ke pedesaan terpencil sekalipun. 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas