Laporan Wartawan Tribunnews.com, Theresia Felisiani

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) periksa ‎‎Michaela Chia Cahaya, dokter umum di Rumah Sakit Medika Permata Hijau, Kamis (11/1/2018).

Yang bersangkutan diperiksa pukul 10.00 sampai 18.30, terkait dugaan mencegah, merintangi, atau menggagalkan secara langsung atau tidak langsung, penyidikan perkara korupsi KTP elektronik untuk tersangka Setya Novanto‎,

Usai pemeriksaan, dokter Michael yang mengenakan kemeja kotak-kotak biru menolak bicara ketika dihujani pertanyaan oleh awak media.

"Terima kasih," ucap dokter Michael sambil menutup pintu taksi yang dipesannya sebelum bergegas.

Sebelumnya, Juru Bicara KPK Febri Diansyah, mengatakan dokter Michaela diperiksa karena penyidik ingin mendalami bagaimana kronologis peristiwa kecelakaan.

"Kedua, tentu kami gali juga misalnya ketika seseorang mengalami kecelakaan kalau benar itu kecelakaam apakah tepat langsung dibawa ke ruang vip, tidak di IGD," papar Febri.

Hal tersebut, lanjut Febri, dikonfirmasi ke saksi karena ‎dari fakta yang ditemukan penyidik, diduga setelah peristiwa yang disebut kecelakaan terjadi, Setya Novanto tidak dibawa ke IGD. Melainkan langsung dibawa ke ruang rawat inap VIP.

"Apakah itu tepat, tentu kami perlu juga melakukan kroscek dan pendalaman. Temasuk juga soal peristiwanya," tambah Febri.

Diketahui saat kasus masih dalam penyelidikan, ada sekitar 35 saksi dan ahli yang diperiksa.

Akhirnya, kasus tersebut dinaikkan ke tahap penyidikan dan ditetapkan dua tersangka. Mereka di antaranya, Fredrich Yunadi (FY) dan dokter Bimanesh Sutardjo (BST).‎

Kedua tersangka diduga memanipulasi data medis agar Setya Novanto lolos dari pemeriksaan KPK. Fredrich juga disebut memesan satu lantai kamar VIP di RS Medika Permata Hijau sebelum Setya Novanto Kecelakaan.(*)