La Nyalla Gagal Maju Sebagai Calon Gubernur Jatim akibat Tak Ada Koalisi
Habiburokhman, menyatakan Partai Gerindra tidak memiliki kursi di DPRD Jatim yang cukup untuk mengajukan calon sendiri.
Penulis: Eri Komar Sinaga
Editor: Dewi Agustina
PARTAI Gerindra punya penjelasan tersendiri mengenai kegagalan La Nyalla Mahmud Mattalitti maju sebagai calon Gubernur Jatim.
Ketua DPP Bidang Hukum Partai Gerindra, Habiburokhman, menyatakan Partai Gerindra tidak memiliki kursi di DPRD Jatim yang cukup untuk mengajukan calon sendiri.
Oleh karena itu, Gerindra meminta La Nyalla untuk mencari mitra koalisi. Namun tugas itu tak bisa dipenuhi.
"Memang tidak bisa. Gerindra tidak bisa ajukan dia. Beda kalau kami full bisa maju sendiri. Daftar sendiri ke KPU bawa rekomendasi Gerindra, ya nggak bisa. Beliau itu gagal dapatkan dukungan dari partai lain," kata Habiburokhman saat diskusi bertajuk Wajah Politik Pilkada Kita, di Cikini, Jakarta, Sabtu (13/1/2018).
Baca: Sehari Sebelum Penangkapan Fredrich Waswas Banyak Mobil Datang ke Gang Rumahnya
Habiburokhman mengatakan tidak hanya La Nyalla yang sedih atas situasi tersebut.
Partai Gerindra, katanya, juga merasakan hal seupa.
Habiburokhman lebih lanjut menyampaikan sejumlah syarat yang harus diikuti oleh partai politik peserta pilkada.
Sistem pencalonan membutuhkan biaya tinggi (high cost politics), sehingga Gerindra telah memberikan rekomendasi awal kepada La Nyallah untuk mencari dukungan dari partai lainnya agar memenuhi persyaratan.
Baca: Ribut-ribut Isu Uang Saksi Rp 40 Miliar, Bawaslu Minta La Nyalla Ajukan Bukti
Syarat lain termasuk kesiapan uang Rp 40 miliar untuk biaya saksi-saksi.
"Itu yang dia janjikan kalau tidak salah. Tapi tidak ada yang terwujud termasuk soal rekomendasi dari partai lain. Gerindra tidak bisa mengajukan karena tidak ada partai lain yang dukung Pak La Nyalla," kata Habiburokhman.
Menurutnya jumlah Rp 40 miliar untuk honor para saksi merupakan angka normal karena di Jawa Timur bakal ada lebih dari 38 ribu TPS (tempat pemungutan suara).
"Uang saksi Rp 40 miliar itu sangat masuk akal," kata Habiburokhaman.
Menurutnya, uang tersebut sesungguhnya untuk kepentingan La Nyalla sendiri karena dia bukan calon yang diajukan oleh Prabowo.
Baca: Fredrich Yunadi: Anak Buah Saya Cewek Dapat Ancaman dari KPK
La Nyalla mengajukan dirinya sendiri sebagai calon Gubernur Jawa Timur.
Saat proses pengajuan diri sebagai calon itulah Prabowo bertanya mengenai kesiapan La Nyalla.
"Yang mengajukan kan Pak La Nyalla bukan Pak Prabowo. Jadi Pak Prabowo mungkin menanyakan saki-saki di TPS bagaimana. Siap nggak untuk pembiayaan saksi. Itu kan untuk kepentingan Pak La Nyalla sendiri," jelas Habiburokhman. (tribunnetwork/eri komar sinaga)