Lima Korban Ambruknya Selasar BEI Akan Menjalani Operasi di RSAL Mintohardjo
Menurut Kepala RSAL Mintohardjo, dr Kolonel Laut Wiweka, lima korban tersebut mengalami luka patah tulang.
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Rumah Sakit TNI AL Dr Mintohardjo akan melakukan operasi terhadap 5 korban ambruknya lantai mezzanine tower II Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin (15/1/2018).
Menurut Kepala RSAL Mintohardjo, dr Kolonel Laut Wiweka, lima korban tersebut mengalami luka patah tulang.
"Lima korban harus dioperasi. Rata-rata patah tulang," ujar dr Kolonel Laut Wiweka di RSAL Mintohardjo, ketika diwawancarai media, Jakarta, Senin (15/1/2018).
Sejauh ini pihak RSAL Mintohardjo masih fokus untuk menangani seluruh korban.
Dilaporkan 17 korban terdampak dari ambruknya lantai mezzanine tower II Bursa Efek Indonesia (BEI) dirujuk ke Rumah Sakit TNI AL Dr Mintohardjo, Senin (15/1/2018).
Baca: Pemprov DKI Akan Audit Kelaikan Gedung BEI
Dari 17 korban yang dirawat di RS Mintahardjo, kebanyakan merupakan mahasiswa dari Universitas Bina Darma, Palembang, Sumatera Selatan yang tengah melakukan kunjungan ke BEI.
"Data terakhir ada 17 yang masuk ke mari. Dan semua berasal dari Palembang," jelas dr Kolonel Laut Wiweka.
Semua data diri hingga alamat korban sudah ditempelkan manajemen RS di depan Ruang IGD untuk diketahui keluarga korban dan publik.
Ia menjelaskan jenis luka yang diderita para korban bervariasi, yakni ada yang luka ringan, sedang dan luka berat, serta trauma.
Lantai 2 Tower 2 Gedung Bursa Efek Indonesia, Sudirman, Jakarta, ambruk, Senin (15/1/2018) sekitar pukul 11.55 WIB.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono menerangkan, Gedung BEI, Sudirman, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, ambruk. Argo mengatakan, tiga orang telah dimintai keterangan sebagai saksi.
"Dua security, satu seorang sopir," ujar Argo, Senin (15/1/2018).
Menurut keterangan saksi, ucap Argo, terdengar suara kencang dari dalam tower 2. Setelah dilakukan pengecekkan, lantai 1 tower 2 roboh.
"Dan saksi melihat beberapa korban sudah jatuh. Kemudian alarm gedung berbunyi dan areal mulai diamankan," ujar Argo.
Argo menerangkan, untuk mengetahui penyebab lantai 1 ambruk, pusat laboratorium forensik Polri tengah melakukan olah tempat kejadian perkara.(*)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.