Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Koalisi Mahasiswa Desak KPK Usut Lagi Kasus Skandal BLBI

Mereka menuntut KPK mempercepat penyidikan atas kasus tindak pidana korupsi pemberian Surat Keterangan Lunas (SKL) terhadap obligator penerima BLBI.

Editor: Choirul Arifin
zoom-in Koalisi Mahasiswa Desak KPK Usut Lagi Kasus Skandal BLBI
WARTA KOTA/DWI RIZKI
Aliansi Mahasiswa dan Pemuda Bongkar Kasus BLBI berorasi di depan Gedung KPK, Jalan HR Rasuna Said, Setiabudi, Jakarta Selatan, Senin (15/1/2018). 

Laporan Reporter Wartakotalive.com, Dwi Rizki

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menuntut Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menuntaskan kasus korupsi Bantuan Likuiditas Bank Indonesua (BLBI), Aliansi Mahasiswa dan Pemuda Bongkar Kasus BLBI menggelar unjuk rasa di depan KPK, Senin (15/1/2018).

Mereka menuntut KPK mempercepat penyidikan atas kasus tindak pidana korupsi pemberian Surat Keterangan Lunas (SKL) terhadap obligator penerima BLBI.

"Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memiliki sebuah resolusi untuk pemberantasan korupsi di negeri ini. Salah satu kasus yang menjadi fokus utama KPK untuk dituntaskan di tahun ini, yaitu kasus tindak pidana korupsi pemberian Surat Keterangan Lunas (SKL) terhadap obligor penerina Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI)," ujar Kasim Belasa, Ketua Aliansi Mahasiswa dan Pemuda Bongkar Kasus BLBI usai orasi di depan Gedung KPK, Jalan HR Rasuna Said, Setiabudi, Jakarta Selatan pada Senin (15/1/2018).

Menurutnya, berdasarkan audit investigatif Badan pemeriksa Keuangan (BPK), kerugian negara dalam kasus tersebut mencapai Rp 4,58 triliun.

BPK pun menyimpulkan adanya indikasi penyimpangan dalam pemberian SKL, khususnya kepada Bank Dagang nasional Indonesia (BDNI) ketika krisis moneter trerjadi padatahun 1998 silam.

Baca: BREAKING NEWS! Museum Bahari di Pasar Ikan Terbakar

Berita Rekomendasi

Baca: Ada yang Aktif Mengkritisi Ide Becak di DKI, Anies Menyindir: Mereka Mengkritik Imajinasinya Sendiri

"BDNI merupakan salah satu penerima BLBI saat krisis moneter melanda Indonesia yang nilainya mencapai Rp 47,2 triliun, ke mana dana itu sekarang, KPK harus usut tuntas kasus ini, jangan ditunda-tunda lagi," imbuhnya.

Sementara, Rony Kasongat selaku kordinator aksi mengatakan, sampai saat ini KPK belum menunjukan keseriusannya untuk menangani hal ini, malah KPK diduga menahan kasus BLBItersebut.

"Kami mempertanyakan mengapa Syamsul Nursalim, Boyke Gozali dan Artalyta Suryani belum ditahan KPK?, kenapa tidak dipercepat," tanyanya.

Terkait hal tersebut, Aliansi Mahasiswa dan Pemuda Bongkar kasus BLBI menyatakan sikap dengan meminta agar KPK serius mengusut kasus dugaan suap BLBI.

"Kami mendesak kepada KPK untuk segera menangkap dan memenjarakan saudara Syamsul Nursalim, Boyke Gozali dan Artalyta Suryani juga menyita aset-aset mereka," imbuhnya.

Sementara itu, aksi unjuk rasa berlangsung damai dan kondusif.

Walau puluhan mahasiswa memenuhi sebagian Jalan HR Rasuna Said, depan gedung KPK, situasi lalulintas dari arah Menteng menuju Kuningan terpantau ramai lancar.

Puluhan anggota Kepolisian melakukan penjagaan, baik depan maupun lalulintas di sekitar gedung KPK.

"13:00 #Polri pengamanan kegiatan penyampaian pendapat di dpn KPK Jl.HR Rasuna Said Kuningan,lalu lintas sekitar lokasi ramai lancar," tulis TMC Polda Metro Jaya lewat akun @TMCPoldaMetro pada Senin (15/1/2018).

Sumber: Warta Kota
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas