Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Periksa Jasa Marga, Auditor BPK Minta Difasilitasi ke Tempat Karaoke Didampingi 13 Wanita

Sejumlah auditor Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) meminta fasilitas hiburan malam kepada pegawai PT Jasa Marga.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Periksa Jasa Marga, Auditor BPK Minta Difasilitasi ke Tempat Karaoke Didampingi 13 Wanita
TRIBUNNEWS/HERUDIN
KPK menunjukkan foto sebuah motor Harley Davidson jenis Sportster 883 yang digunakan sebagai suap untuk auditor BPK, saat konferensi pers di kantor KPK Jakarta, Jumat (22/9/2017). KPK menetapkan Auditor Madya BPK Sigit Yugoharto dan General Manager PT Jasa Marga Cabang Purbaleunyi Setiabudi sebagai tersangka terkait kasus dugaan suap pelaksanaan tugas pemeriksaan tim BPK terhadap Jasa Marga Cabang Purbaleunyi. TRIBUNNEWS/HERUDIN 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sejumlah auditor Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) meminta fasilitas hiburan malam kepada pegawai PT Jasa Marga.

Saat itu, auditor BPK sedang melakukan pemeriksaan dengan tujuan tertentu terhadap pengelolaan pendapatan usaha, pengendalian biaya, dan kegiatan investasi PT Jasa Marga.

Hal itu terungkap dalam persidangan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Kamis (18/1/2018).

Sejumlah pegawai Jasa Marga dan pegawai kontraktor dihadirkan sebagai saksi untuk terdakwa Setia Budi, selaku General Manager PT Jasa Marga cabang Purbaleunyi.

Salah satu saksi, yakni General Manager PT Marga Maju Mapan Totong Heryana mengatakan, pada 3 Agustus 2017, ia menyiapkan dana sebesar Rp 50 juta untuk membiayai fasilitas hiburan malam yang diminta auditor BPK.

Baca: Auditor BPK Akan Jalani Sidang Tipikor Terkait Suap Harley-Dadivson untuk Ubah Hasil Pemeriksaan

Saat itu, ada tujuh auditor BPK yang mengajak pegawai Jasa Marga dan pegawai PT Marga Maju Mapan ke sebuah tempat karaoke di Semanggi, Jakarta Pusat.

Berita Rekomendasi

Ketujuh auditor itu yakni, Sigit Yugoharto, Epi Sopian, Roy Steven, Imam Sutaya, Bernat S Turnit, Andry Yustono dan Kurnia Setiawan Sutarto.

"Kami ngikut sampai ruangan karaoke. Saya dikenalkan ke Pak Epi, karena dia sudah ada di situ," kata Totong.

Selanjutnya, menurut Totong, auditor BPK mendatangkan perempuan-perempuan pemandu karaoke.

Mereka kemudian memilih satu per satu perempuan untuk menemani karaoke.

"Setelah kami kenalan, langsung dipanggil Mami untuk perkenalkan ladies-nya, ada 20 orang. Pihak BPK milih duluan. Kemudian dari Jasa Marga, Pak Saga, baru saya sama Hendro," kata Totong.

Adapun, selain Totong, pihak Jasa Marga lainnya yang hadir yakni, Saga Hayyu Suyanto Putra, Amri Sanusi, Toto Purwanto, dan Suhendro.

Menurut Totong, pada malam itu ada 13 perempuan pemandu yang berada di dalam ruang karaoke.

Karaoke berlangsung dari pukul 20.00 hingga menjelang pukul 01.00 dini hari.

Dalam kasus ini, GM PT Jasa Marga cabang Purbaleunyi Setia Budi didakwa memberikan satu unit motor Harley Davidson dan fasilitas hiburan malam kepada auditor BPK Sigit Yugiharto.

Pemberian itu terkait pemeriksaan yang dilakukan BPK di PT Jasa Marga.

PT Marga Maju Mapan merupakan salah satu kontraktor yang mengerjakan proyek yang dilaksanakan oleh PT Jasa Marga.

Salah satunya, pekerjaan scrapping, filling, overlay, dan rekonstruksi perkerasan pada ruas jalan tol Cipularang Purbaleunyi.

Suhendro mengaku, pada awalnya tidak memahami maksud permintaan rapat pada malam hari itu.

Belakangan, dia mengetahui bahwa yang dimaksud auditor BPK adalah hiburan malam.

"Saya tanya, bahwa rapat malam itu karaoke," kata Suhendro.

Permintaan auditor BPK untuk menikmati hiburan malam itu juga diakui oleh Saga Hayyu Suyanto Putra selaku Deputy GM Maintenance Service Management PT Jasa Marga.

Menurut Saga, pada sore harinya dilakukan rapat di kantor pusat PT Jasa Marga untuk mengklarifikasi temuan BPK.

"Saya lihat mereka fokusnya bukan ke situ. Posisi kami jelang zuhur, keliatannya teman-teman mitra menjelaskan dalam suasana yang sudah tidak kondusif," kata Saga.

Menurut para saksi, saat itu ada lima orang yang dari pihak Jasa Marga. Sementara, dari pihak auditor BPK ada 7 orang.

Masing-masing auditor BPK yang ikut pada saat itu yakni, Sigit Yugoharto, Epi Sopian, Roy Steven, Imam Sutaya, Bernat S Turnit, Andry Yustono, dan Kurnia Setiawan Sutarto.

Mereka kemudian diajak ke sebuah tempat karaoke di kawasan Semanggi, Jakarta Pusat. Menurut Saga, tempat tersebut telah dipesan lebih dulu oleh auditor BPK.

Penulis: Abba Gabrillin
Berita ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: Karaoke Auditor BPK dan Pegawai Jasa Marga Ditemani 13 Perempuan Pemandu

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas