Kubu Sudding: Kita Bukan Hanura Abal-abal!
"Jadi semuanya sudah jelas, clear, kepada masyarakat semua, maksyarakat Indonesia bahwa kita bukan Hanura abal-abal," ujar Dadang.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua DPP Partai Hanura Dadang Rusdiana mengatakan sejumlah langkah yang telah dilakukan oleh pihaknya sebagai Partai Hanura kubu Sarifuddin Suding, untuk membuktikan citra positif di mata masyarakat.
Ia mengklaim bahwa Hanura kubu Sudding bukan merupakan 'Hanura abal-abal'.
"Jadi semuanya sudah jelas, clear, kepada masyarakat semua, masyarakat Indonesia bahwa kita bukan Hanura abal-abal," ujar Dadang, saat ditemui di Gedung DPR RI, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Senin (22/1/2018).
Menurutnya, langkah yang dilakukan kubu Sudding dengan memecat Oesman Sapta Odang (OSO) dari posisinya sebagai Ketua Umum dan keanggotaannya di partai itu, untuk mengembalikan jati diri Hanura sebagai partai yang bersih.
"Tapi Hanura yang ingin benar-benar mengembalikan Hanura pada jati dirinya," jelas Dadang.
Baca: Sekjen Bantah Oesman Sapta Minta Mahar Politik Rp 200 Miliar kepada Calon Kepala Daerah
Dadang menuding adanya praktik kotor yang dilakukan oleh OSO dalam ranah politik.
Hal itu, kata dia, dibuktikan dari banyaknya uang 'mahar politik' yang digelapkan OSO dan masuk dalam perusahaannnya, OSO Sekuritas.
"Dan Hanura yang menjauhkan dari praktek-praktek politik yang kotor, tentu saja (praktik) dengan banyaknya uang yang ditarik dari mahar politik dan kemudian digelapkan dalam OSO Sekuritas," tegas Dadang.
Kubu Sudding menilai itu bisa mencemarkan citra politik tanah air.
Lebih lanjut Dadang kembalu menegaskan bahwa tidak mungkin partainya mau melahirkan seorang pemimpin yang melakukan praktik kotor dalam dunia politik.
"Sehingga membuat citra politik Indonesia menjadi buruk, tidak mungkin kita melahirkan pemimpin yang baik dari praktek-praktek kotor," kata Dadang.
Kubu Sudding, memang tengah melaporkan tudingan terhadap OSO ke Bareskrim Mabes Polri, terkait dugaan penggelapan uang sebesar Rp 200 miliar yang dimasukkan ke dalam OSO Sekuritas.
Sebelumnya, DPP Partai Hanura memang tengah bergejolak jelang Pilkada serentak 2018 dan memasuki tahun politik 2019.