BNPB: 6 Siswa Luka Berat dan 2 Siswa Luka Ringan Di Cianjur Akibat Gempa 6,1 SR
"Di Kabupaten Cianjur sebanyak 6 pelajar luka berat dan 2 pelajar luka ringan,"
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Adi Suhendi
![BNPB: 6 Siswa Luka Berat dan 2 Siswa Luka Ringan Di Cianjur Akibat Gempa 6,1 SR](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/siswi-di-kecamatan-tanggeng-cianjur-terluka_20180123_181910.jpg)
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Enam pelajar mengalami luka berat dan dua pelajar luka ringan akibat tertimba genteng yang runtuh di SMK Tenggeung, Kecamatan Tanggeung, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Selasa (23/1/2018).
"Di Kabupaten Cianjur sebanyak 6 pelajar luka berat dan 2 pelajar luka ringan," ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho dalam keterangannya kepada Tribunnews.com, Selasa (23/1/2018).
Baca: Fadli Zon: Presiden Seperti Menjilat Ludahnya Sendiri
Hal ini terjadi akibat gempabumi berkekuatan 6,1 SR dengan pusat gempa di Samudera Hindia dengan kedalaman 64 km berjarak 43 km barat daya Kabupaten Lebak Provinsi Banten pada Selasa (23/1/2018) pukul 13:34 WIB.
Juga terdapat 1 rumah rusak berat di Desa Tanggeung dan 1 rumah rusak berat di Desa Pagermaneuh.
Di Kabupaten Sukabumi terdapat 9 rumah rusak ringan, 1 rumah rusak sedang, 1 masjid rusak berat, dan 2 fasilitas umum kesehatan rusak ringan.
Baca: Anggota Brimob yang Terlibat Penembakan Kader Gerindra Fernando Wowor Masih Belum Sadarkan Diri
Di Kabupaten Bogor terdapat beberapa rumah dan bangunan rusak di Kecamatan Sukajaya, Kecamata Nanggung, Kecamatan Megamendung, Kecamatan Caringin, dan Kecamatan Cijeruk.
"Sebanyak 7 rumah rusak berat dan 5 rumah rusak ringan," jelasnya.
Di Pandeglang terdapat Aula SMA CMBBS Pandeglang roboh dan beberapa rumah mengalami kerusakan, tidak ada korban jiwa.
Baca: Rumah Warga di Bogor Ambruk Akibat Gempa 6,1 SR, Dua Penghuninya Selamat
Di Banten terdapat 115 rumah rusak, 1 masjid rusak dan 1 puskesmas rusak.
"BPBD bersama unsur lainnya masih melakukan pendataan dampak kerusakan akibat gempa 6,1 SR. Dampak kerusakan akan bertambah seiring dengan pendataan yang dilakukan," ucapnya.
Lebih lanjut BNPB mengimbau kepada masyarakat untuk tenang.
Jangan terpancing pada isu-isu yang menyesatkan bahwa akan terjadi gempa susulan yang lebih besar.
"Iptek belum mampu memprediksi gempa secara pasti," tegasnya.