PKB dan Demokrat Partai Penentu Pengusung Capres-Cawapres
PKB mencatat 6,0 persen. Sementara itu, Partai Demokrat mencapai 6,2 persen.
Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Demokrat bersaing di papan tengah perolehan suara di Pemilihan Umum 2019. Perolehan suara masih bergantung dari sosok yang bergabung di partai tersebut.
Tokoh Nahdlatul Ulama, Muhaimin Iskandar, masih menjabat Ketua Umum PKB. Sedangkan, Susilo Bambang Yudhoyono menempati posisi Ketua Umum Partai Demokrat. Selain itu, di partai itu bernaung Agus Harimurti Yudhoyono.
Berkaca hasil survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI), PKB mencatat 6,0 persen. Sementara itu, Partai Demokrat mencapai 6,2 persen.
Meskipun menempati posisi tengah, namun kedua partai itu diprediksi akan berpengaruh dalam proses pengusungan bakal calon presiden-calon wakil presiden.
Baca: BMKG Catat Hingga Kini Telah Terjadi 46 Kali Gempa Susulan Di Banten
"PKB dan Demokrat. Satu (Partai Demokrat,-red) pernah menjadi partai besar. PKB menjadi papan tengah, karena menggaet figur besar. Demokrat 6,2 persen, PKB 6,0 persen. Bisa jadi partai penentu salah satu partai penopang tiga besar," tutur Rully Akbar, peneliti LSI, kepada wartawan, Rabu (24/1/2018).
Dia menjelaskan, PKB diuntungkan karena isu terkait agama islam. Hal ini, karena basis pemilih partai itu dari Nahdlatul Ulama. Dia menilai, isu agama islam sangat seksi.
Menurut dia, Partai Demokrat juga bisa mengungguli PKB apabila mampu memainkan isu-isu lainnya. Faktor penentu berada di sosok yang berada di partai tersebut.
"Cak Imin dan AHY mereka bersaing sebagai penopang elektabilitas. Demokrat ttidak mengedapnk SBY, tetapi sekarang AHY. PKB menggunakan Muhaimin faktor pendongkrak elektabilitas. Demokrat ini menjadi partai penentu di akhir," katanya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.