Tangan Dingin Wiranto dalam Selesaikan Konflik Partai Hanura
Wiranto langsung turun tangan mempersatukan kedua kubu yang sempat dilanda konflik kepengurusan dalam internal Partai Hanura.
Penulis: Muhammad Zulfikar
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Dewan Pembina Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura), Wiranto menggelar pertemuan dengan kubu Oesman Sapta Odang dan kubu Daryatmo di Hotel Ritz Carlton, Kuningan, Jakarta, Selasa (23/1/2018).
Wiranto langsung turun tangan mempersatukan kedua kubu yang sempat dilanda konflik kepengurusan dalam internal Partai Hanura.
Kehadiran Wiranto sebagai penengah konflik di internal Hanura ini benar-benar dirasakan oleh kedua kubu.
Baca: Cabuli 16 Siswanya, Ini Pengakuan Guru Honorer di Jakarta Timur
Menurut Wiranto, konflik internal di partai yang didirikannya sudah selesai. Ia meminta agar semua pihak di dalam internal Partai Hanura tidak lagi saling salah menyalahkan, namun, lebih baik mencari solusi dari perbedaan yang muncul.
"Kita menyadari bahwa konflik dalam tubuh partai akan merugikan kepentingan partai, apalagi menjelang Pemilu. Oleh karena itu, kita tidak lagi salah menyalahkan, namun untuk mencari titik temu dari perbedaan yang muncul," kata Wiranto dalam keterangannya, Rabu (24/1/2018).
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan ini mengatakan, bahwa seluruh anggota Partai Hanura sudah sangat terbuka untuk membeberkan posisi masing-masing dan bersama-sama mencari solusi.
Seluruh anggota juga sepakat untuk menyelesaikan konflik yang terjadi secara internal dan tidak dibawa ke ranah publik.
"Kita sepakat untuk sama-sama berkumpul menyelesaikan masalah partai dengan cara-cara yang baik, mengedepankan hati nurani," ucapnya.
Ia juga meminta pada para pengurus pusat dan daerah agar tetap tenang menunggu hasil pertemuan konsolidasi sambil terus persiapan verifikasi faktual tingkat pusat.
Konflik ini muncul berawal dari mosi tidak percaya yang dikeluarkan 27 DPD dan ratusan DPC di seluruh kabupaten/kota untuk Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta Odang. Mereka menilai bahwa OSO melakukan pelanggaran serius.
Saat ini dengan peran sentral Wiranto selaku Ketua Dewan Pembina konflik di tubuh Partai Hanura dianggap selesai dan kedua belah pihak sepakat untuk berdamai.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.