Anggaran TNI AL Tahun 2018 Berkurang, KSAL Peringatkan Jajarannya Tidak Korupsi
KSAL Laksamana TNI Ade Supandi mengingatkan personelnya dalam Rapat Pimpinan TNI AL Tahun 2018 untuk tidak korupsi.
Penulis: Gita Irawan
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - KSAL Laksamana TNI Ade Supandi mengingatkan personelnya dalam Rapat Pimpinan TNI AL Tahun 2018 untuk tidak korupsi.
Hal itu dikatakan Ade dalam konferensi pers kegiatan Rapat Pimpinan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (Rapim TNI AL) tahun 2018 di Auditorium Yos Sudarso, Markas Besar Angkatan Laut, Cilangkap Jakarta Timur pada Jumat (26/1/2018).
"Karena bagaimana pun juga mereka harus sadar dengan kekinian, harus bebas gratifikasi, harus bebas korupsi, termasuk juga dengan kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan narkoba. Tidak ada lagi prajurit yang melakukan, apakah itu sebagai pemakai, pengguna, maupun menjadi makelarnya. Harus bebas dari kegiatan-kegiatan yang tidak dibenarkan," kata Ade.
Baca: TNI AL Bahas Hibah Kapal Besar untuk Bakamla
Menurutnya, penurunan anggaran tersebut membuat pihak TNI AL harus melakukan efisiensi dan prioritas yang lebih ketat.
Ia juga mengingatkan kepada para perwira agar dapat memanfaatkan anggaran dari negara terkait pembinan kekuatan (Binkuat) dengan efektif dan sebaik-baiknya.
"Selain itu juga yang terkait dengan anggaran ini juga permasalahan bagi kita, karena anggaran ini agak berkurang dari tahun lalu. Sehingga kita harus melakukan efisiensi dan prioritas yang lebih ketat. Dan para perwira juga sama, untuk mengefektifkan dengan baik anggaran-anggaran yang diterima dari negara untuk Binkuat," kata Ade.
Sebelumnya, Ade memimpin penandatanganan kontrak pengadaan barang dan jasa di lingkungan TNI AL tahun anggaran 2018 secara menyeluruh senilai Rp. 813 miliar di Markas Besar TNI AL, Cilangkap, Jumat (12/1).
Sementara anggaran pengadaan barang dan jasa TNI AL pada tahun sebelumnya berjumlah Rp. 2,2 triliun.