Fadli Zon Nilai Pemerintah Lamban Tangani Gizi Buruk di Asmat
Ia pun mempertanyakan peran pemerintah selama ini dalam membangun Sumber Daya Manusia (SDM) di kawasan itu.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon prihatin dengan gizi buruk dan wabah campak di Asmat, Papua.
Ia pun mempertanyakan peran pemerintah selama ini dalam membangun Sumber Daya Manusia (SDM) di kawasan itu.
“Kasus KLB gizi buruk dan campak yang terjadi di Kabupaten Asmat, yang telah merenggut korban jiwa 70 anak, seharusnya bisa diantisipasi pemerintah," ujar Fadli, Jumat (26/1/2018).
Terlebih menurutnya, pemerintah sudah menyatakan bahwa kasus tersebut sudah menjadi KLB sejak September lalu.
Sehingga politisi Gerindra itu bingung mengapa penanganannya terlambat hingga menyebabkam korban meninggal yang cukup banyak.
"Apalagi, pemerintah sendiri yang menyampaikan gejala KLB ini sebenarnya telah berlangsung sejak September 2017, (tapi) kenapa penanganannya terlambat?” tegas Fadli.
Baca: Fadli Zon: Pembangunan Infrastruktur Jor-joran, Gizi Buruk Nyata di Depan Mata
Ia menganggap pemerintah abai terhadap kesehatan masyarakat Papua lantaran sibuk membangun infrastruktur di daerah tersebut.
Fadli pun secara tegas meminta pemerintah untuk melakukan koreksi terhadap pendekatan pembangunan di Papua.
Sebelumnya, Tim Terpadu Penanggulangan KLB Asmat terus melakukan penyisiran kampung yang terisolir di 19 distrik di Kabupaten Asmat.
Tim tersebut mellibatkan Dinas Kesehatan Kabupaten Asmat, Kementerian Kesehatan, serta TNI dan Polri.
Sejak pekan lalu, 8 tim satgas terpadu telah melakukan pemeriksaan di 117 kampung dari 19 distrik di Kabupaten Asmat.
Dari 117 kampung, sebanyak 12.398 anak diperiksa.
Jumlah anak yang meninggal akibat wabah campak dan gizi buruk pun dilaporkan tercatat 70 orang, terhitung sejak September 2017 hingga 24 Januari 2018.