Jalur Laut Sering Dimanfaatkan Mafia untuk Selundupkan Narkoba
Daerah paling rawan penyeludupan narkoba adalah pantai Timur Sumatra dari Aceh hingga Lampung, dan Kepri. Serta pantai Utara Selatan Kalimatan.
Editor: Choirul Arifin

Laporan Reporter Warta Kota, Joko Supriyanto
TRIBUNNEWS.COM JAKARTA, - Badan Narkotika Nasional (BNN) berhasil mengagalkan penyelundupan sabu seberat 40.230 gram asal Malaysia.
BNN memusnahkan barang bukti tersebut di Halaman Parkir BNN Cawang, Jakarta Timur, Jumat (26/1/2018).
Menurut Deputi Pemberantas Badan Narkotika Nasional, Irjen pol Arman Depari bahwa jaringan ini adalah jaringan lama yang mengunakan jalur laut sebagai transaksi.
"Modus seperti ini bukan hal yang baru tapi kita juga pernah menemukan modus yang sama walau sindikatnya berbeda," kata Arman.
Menurutnya penyeludupan yang dilakukan ini bukan sindikat baru. Bahkan BNN sudah 4 kali menyita barang bukti dari hasil selundupuan jika di total sudah 250 kilogram.
"Jadi ini bukan sindikat baru tapi sekarang sudah kita lakukan pengejaran pelaku lainnya," katanya.
Dikatakan Arman jika jalur laut menjadi lokasi yang paling sering digunakan para jaringan narkoba untuk menyelundupkan narkoba.
Daerah paling rawan penyeludupan narkoba adalah pantai Timur Sumatera dari Aceh hingga Lampung, dan Kepri. Serta pantai Utara Selatan Kalimatan.
"Ini menjadi salah satu perhatian kita mudah-mudahan komitmen kita dan instansi terkait dengan upaya yang kita lakukan ini bisa memutus suplay narkoba dari negara tetangga," katanya.
Arman mengatakan bahwa pengungkapan ini berawal dari adanya informasi dari warga.
Selanjutnya Tim BNN melakukan penyelidikan lebih lanjut dan berhasil menangkap empat tersangka.
"Narkoba ini diselundupkan dari Penang Malaysia mengunakan speed both yang diantar oleh jaringan sindikat Malaysia kemudian di titik tertentu di selat malaka dijemput oleh sindikat dari Indonesia," kata Arman.
Empat orang tersangka yaitu HR, A, J dan S di dua TKP berbeda dengan total barang bukti shabu seberat 40.230 gram.