Korban Meninggal Dunia di Asmat Mencapai 70 Orang
Sejak September 2017 lalu hingga 25 Januari 2018, tercatat ada 70 anak di kabupaten Asmat provinsi Papua yang meninggal dunia.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sejak September 2017 lalu hingga 25 Januari 2018, tercatat ada 70 anak di kabupaten Asmat provinsi Papua yang meninggal dunia.
Kepala Pusat Penerangan Kodam Chendrawasih, Kolonel Muhammad Aidi, mengatakan 66 anak meninggal karena campak, dan 4 orang karena gizi buruk.
Korban campak tersebut berasal dari Distrik Pulau Tiga, Distrik Fayit, Distrik Aswi, dan Distrik Aktat.
Sebagian besar korban atau 37 diantaranya berasal dari Distrik Fayit.
Sedangkan korban gizi buruk sebanyak 4 orang, diketahui 3 orang meninggal di RSUD Kabupaten Asmat, dan satu orang di Distrik Fayit.
"Korban paling banyak berasal dari Kampung Atat, di Distrik Pulau Tiga, di kampung itu korban meninggal sebanyak dua puluh tiga orang," ujarnya saat dihubungi.
Baca: Panglima TNI Berniat Tinjau Langsung Wilayah yang Terdampak Wabah Campak dan Gizi Buruk Di Asmat
Sementara, Tim Terpadu Penanggulangan Kejadian Luar Biasa Asmat (KLB) Asmat, yang melibatkan Dinas Kesehatan Kabupaten Asmat, Kementerian Kesehatan, TNI dan Polri, sampai Rabu (24/1/2018) lalu diketahui masih terus menyisir kampung terisolir di 19 distrik di Kabupaten Asmat.
Komandan Satgas Kesehatan TNI KLB Asmat, Brigjen TNI Asep Setia Gunawan, dalam siaran persnya, menyebutkan 8 tim KLB yang diterjunkan ke lokasi, sudah melakukan pemeriksaan di 117 kampung dari 19 distrik di Kabupaten Asmat.
"Dari seratus tujuh belas kampung itu, tim sudah melakukan pemeriksaan terhadap lebih dari dua belas ribu anak," ujarnya.
Total yang sudah diperiksa seluruh tim, mcapai 12.398. Dari total anak yang diperiksa, ditemukan 646 anak terkena wabah campak dan 144 anak menderita gizi buruk.
Selain itu ditemukan pula 25 anak diduga campak, dan 4 anak yang terkena campak dan gizi buruk.