Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Nostalgia Dua Anak Mantan Presiden, Yenny Wahid dan Puan Maharani

Yenny Wahid dan Puan Maharani Soekarnoputri dipertemukan kembali dalam sebuah kegiatan.

Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Nostalgia Dua Anak Mantan Presiden, Yenny Wahid dan Puan Maharani
Tribunnews.com/Rina Ayu
Yenny Wahid dan Puan Maharani Soekarnoputri menghadiri peluncuran hasil survei nasional dalam mengukur toleransi sosial keagamaan di kalangan perempuan muslim di Indonesia, di Hotel JS Luwansa, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (29/1/2018). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Yenny Wahid dan Puan Maharani Soekarnoputri dipertemukan kembali dalam sebuah kegiatan.

Kegiatan yang dilakukan di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan ini menjadi ruang nostalgia keduanya saat keduanya menjadi anak  mantan presiden dan dan wakil presiden RI, Abdurahman Wahid dan Megawati Soekarnoputri.

Sejak awal, Yenny Wahid menyambut hangat kedatangan Menko PMK itu.

Yenny yang mengenakan baju batik coklat ini pun setia menemani Puan berjalan dari pintu masuk menuju tempat duduk Puan Maharani yang berada tepat di depan panggung kegiatan.

Senin (29/1/2018) siang, Yenny Wahid yang menjadi Direktur Utama Wahid Foundation bersama UN Women dan Muslimat NU meluncurkan hasil survei nasional dalam mengukur toleransi sosial keagamaan di kalangan perempuan muslim di Indonesia.

Baca: BERITA FOTO: Jokowi Dikawal Perempuan Cantik di Bangladesh

Puan Maharani pun didapuk memberikan sambutan kegiatan yang dihadiri sejumlah tokoh perempuan dan ratusan tamu undangan dari kalangan ibu-ibu NU itu.

Berita Rekomendasi

"Ini menjadi nostalgia anak presiden dan wakil presiden," kata Puan saat memberikan sambutannya.

Putri Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri ini menceritakan bagaimana dulu ia dan Yenny saat muda telah menjalani kehidupan sebagai anak-anak presiden yang tumbuh dengan aturan protokoler.

"Gimana ya mau ngapain (di Istana negara), susah gak ya. Tiba-tiba kehidupan kita berubah (Puan dan Yenny). Menjalani masa muda (Puan) dengan penuh tanggung jawab di mana menjadi prokotoler (Istana) juga, istri, dan ibu muda. Ada paspamres,"kata Puan.

Ia mengingat kala itu Yenny Wahid belum menikah dan masih lebih bebas daripada dirinya.

Puan ingat, saat dirinya kerepotan menjalani tanggung jawab menjadi istri muda, ibu, dan segala urusan yang berhubungan dengan paspamres, Yenny pernah berujar padanya untuk tak buru-buru menikah.

"Dulu Yeni lebih bebas, makanya jangan buru-buru katanya (Yenny) kawin. Alhamdulillah saya duluan dapat jodoh. Yenny dulu belum (menikah)," kata Puan.

Sekarang, ujar Puan, anak-anak Yenny masih kecil dan Yenny harus merasakan kewajiban dan tanggung jawabnya sebagai ibu di sela-sela kehidupan aktivis sosialnya.

Ia pun berbalas menyatakan tanggung jawab yang sama akhrinya dirasakan Yenny Wahid saat telah menikah dan memiliki buah hati.

"Pas anak-anak saya besar sekarang, rasain deh (Yenny), punya anak kecil-kecil, karena anak-anak gede-gede, anak saya kuliah dan masuk kelas 3 SMA sekarang," kata Puan.

Yenny Wahid pun tak mau kalah, dihadapan tamu undangan Yenny menyatakan sosok Puan Maharani merupakan sosok pemimpin yang tetap patuh dan taat pada suami.

"Mba Puan itu, suaminya tetaplah imam, jadi dia (Puan), sangat taat pada suami," ujar Yenny.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas