TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Fenomena gerhana bulan yang bernama super blue blood moon tak hanya bisa disaksikan di Indonesia, namun juga di berbagai belahan dunia.

Fenomena alam yang akan berlangsung selama sekitar empat jam itu dapat disaksikan di seluruh wilayah Indonesia.

Di Indonesia, proses gerhana bulan akan mulai terjadi pada pukul 18.48 WIB, lalu pukul 19.52 WIB sampai 21.08 WIB bulan menjadi gelap kemerahan saat seluruh purnama masuk ke bayangan inti bulan.

Baca: Diincar Persib Bandung, Kalteng Putra Tidak akan Lepas Michael Rumere

Setelah itu, secara perlahan cahaya purnama mulai tampak dari bagian kanan bawah.

Proses gerhana ini akan berakhir pada pukul 22.11 WIB.

Selain di Indonesia, gerhana bulan juga dapat diamati di sejumlah tempat dari Timur Tengah,hampir seluruh daratan Asia, Rusia, Australia dan New Zealand, Moscow, Sydney, hingga Washington DC.

Jika kamu berada di AS, kamu akan bisa melihat gerhana dan celestial trifecta pada Rabu pagi, tepat sebelum bulan terbenam.

Bagi orang-orang yang berada di pantai timur AS, gerhana akan dimulai tepat sebelum matahari terbit pukul 5.51 pagi waktu setempat yakni saat super blue moon akan mulai berubah menjadi merah.

Sedang mereka yang berada di pantai barat dapat melihatnya di 2.51 dini hari.

Bagi mereka yang tinggal di Timur Tengah, Asia, Rusia timur, Australia dan Selandia Baru, fenomena ini dapat dilihat saat bulan terbit di malam hari tanggal 31 Januari.

Di Sydney, Australia, gerhana akan dimulai pada waktu 9,51 malam pada Rabu malam, pukul 10.51 sore di Selandia Baru, pukul 5.51 sore di Shanghai dan 12.51 dini hari di Moskow.

Baca: Bamsoet Angkat Kasus Suplemen Mengandung DNA Babi ke Rapim DPR

Cara melihat fenomena ini cukup gampang, selama tidak ada awan, lihat saja ke langit!

Tapi jika kamu takut melihat secara langsung atau pun tidak dapat melihat bulan secara langsung, NASA sedang melakukan livestreaming. (TribunWow.com/Ekarista R.P)