Indonesia Rayakan Bulan Keharmonisan Antar Agama
"Kita menyakini dengan kerukunan, persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia yag majemuk ini bisa bersama-sama untuk kemajuan bangsa," ujar Din
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indonesia rayakan World Interfaith Harmony Week 2018, di Jakarta Convention Canter (JCC), Minggu (11/2/2018).
Berbagai tokoh lintas agama hadiri acara yang bertemakan "Rukun dan Bersatu, Kita Satu" tersebut.
"Rangkaian hari ini merupakan puncak acara, maksudnya kita disini dapat duduk dan berpegangan bersama, walaupun kita berbeda namun kita tetap satu adanya," ucap Utusan Khusus Presiden untuk Dialog dan Kerjasama Antar Agama dan Peradaban, Din Syamsuddin.
Baca: Keluarga Korban Kecelakaan Tanjakan Emen: Mama, mama!
Sebelum acara dimulai dilakukan prosesi potong tumpeng yang menandai bahwa Indonesia sejak tahun 2010 ikut merayakan World Interfaith Harmony Week.
"Kita menyakini dengan kerukunan, persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia yag majemuk ini bisa bersama-sama untuk kemajuan bangsa," ujar Din Syamsuddin.
Perayaan World Interfaith Harmony Week sendiri merupakan resolusi PBB untuk kerukuan umat beragama diseluruh dunia.
Baca: Pemuda Ini Masuk Gereja Bawa Pedang, Lukai Jemaat Termasuk Pastor
World Interfaith Harmony Week, merupakan usulan Raja Abdullah II dan Pangeran Ghazi bin Muhammad dari Yordania pada tahun 2010.
Dirayakan setiap minggu pertama bulan Febuari, World Interfaith Harmony Week bertujuan mempromosikan keharmonisan antar umat beragama diseluruh dunia. (Yanuar Nurcholis Majid)