Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Masinton Pasaribu: Polisi Harus Usut Tuntas Motif Pelaku Penyerangan Pastor Gereja di Sleman

"Agar tidak timbul fitnah dan prasangka buruk di masyarakat yang dapat mengganggu harmoni kehidupan antarumat beragama," ujar Masinton Pasaribu

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Choirul Arifin
zoom-in Masinton Pasaribu: Polisi Harus Usut Tuntas Motif Pelaku Penyerangan Pastor Gereja di Sleman
Theresia Felisiani/Tribunnews.com
Masinton Pasaribu 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi III DPR RI Masinton Pasaribu mendesak aparat kepolisian RI untuk segera bertindak cepat dan mengusut tuntas motif pelaku penyerangan peribadatan misa di Gereja St Lidwina Bedog, Yogyakarta, Minggu (11/2/2018) pagi ini.

Bukan itu saja, politikus PDI Perjuangan ini juga mendorong Kepolisian segera memberi keterangan kepada masyarakat terkait kejadian, dimana Romo Karl-Edmund Prier SJ dan beberapa jemaatnya serta anggota kepolisian menjadi korban.

"Agar tidak timbul fitnah dan prasangka buruk di masyarakat yang dapat mengganggu harmoni kehidupan antarumat beragama," ujar Masinton Pasaribu kepada Tribunnews.com, Minggu (11/2/2018).

Berdasarkan catatan Masinton Pasaribu, dalam rentang waktu dua minggu ada dua aksi anti toleransi yang terjadi di wilayah hukum Polda DIY. Pertama, tanggal 30 Januari 2018 aksi pembubaran paksa sekelompok orang dalam kegiatan bakti sosial jemaat Gereja Santo Paulus di Bantul, DIY.

Kedua, penyerangan Gereja Katolik St Lidwina, Sleman oleh orang berpedang yang merangsek maju ke altar membawa pedang dan membacok seorang Romo yang sedang memimpin ibadah misa.

Sedangkan aksi antitoleransi juga terjadi di wilayah Polda Banten. Rabu (7/2/2018) lalu, berawal dari adanya penolakan warga Desa Babat, Kecamatan Legok.

Berita Rekomendasi

Sekelompok orang menolak rencana kegiatan Bhiksu memimpin kebaktian umat Budha dengan melakukan tebar ikan di lokasi danau bekas galian pasir di Kampung Kebon Baru, Desa Babat.

Baca: Bupati Ngada Terjaring Operasi Tangkap Tangan KPK

Baca: Belum Tentu Merapat Ke Jokowi, Pengamat Ini Bilang, Manuver Cak Imin Tunjukkan Sikap Main Dua Kaki

Lebih lanjut kata dia, banyak pihak mengutuk aksi penyerangan dengan kekerasan yang terjadi di Gereja Lidwina, Sleman. Bahkan Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyesalkan penyerangan terhadap pastor dan jemaat Gereja Santa Lidwina, Bedog, Sleman yang sedang menjalankan misa pagi. MUI menyebut aksi tersebut tidak mencerminkan nilai agama.

Atas kejadian-kejadian antitoleransi tersebut, menurut Masinton Pasaribu, pemetaan potensi gangguan keamanan terhadap tempat-tempat ibadah yang dilakukan oleh Kepolisian harus diikuti dengan aksi antisipasi gangguan di lapangan, khususnya terhadap tempat ibadah.

Selain Kepolisian, peran serta unsur pemerintahan daerah sebagai pembina wilayah dengan masyarakat menjadi faktor utama meminimalisir gangguan aksi-aksi anti toleransi.

Diberitakan Seorang pria membawa pedang menyerang peribadatan misa di Gereja St Lidwina Bedog, Yogyakarta, Minggu (11/2/2018) sekitar pukul 07.30 WIB pagi.

Dari informasi dan video yang didapat Tribun-Medan.com, pria yang tampak bersepatu PDL putih, kaos hitam dan membawa ransel itu tampak menguasai area altar.

Berikut Kronologisnya:

1. Pada hari Minggu, 11 Februari 2018 sekira pukul 07.30 WIB telah terjadi seorang pria yang melakukan penganiayaan terhadap jemaat gereja Katolik Sant Lidwina Dukuh Jambon Trihanggo, Gamping Sleman, Jogyakarta yang sedang melaksanakan ibadat.

2. Pelaku diketahui bernama Suliyono, lahir 16 Maret 1995, mahasiswa dengan alamat Krajan RT 02 RW 01 Kandangan Pesanggrahan Banyuwangi, Jatim.

3. Adapun korban dari kejadian tersebut:

a. Budijono, laki- laki, 44 tahun, swasta, alamat Perum Nogotirto Gamping Sleman mengalami luka sobek pada bagian kepala belakang da leher bagian belakang akibat senjata tajam.

b. Romo Karl-Edmund Prier SJ, alamat Asmi Bener Yogyakarta, mengalami sobek pada kepala belakang akibat senjata tajam.

c. Aiptu Munir alamat Aspol Polsek Gamping, mengalami luka pada tangan akibat senjata tajam.

d. Martinus Parmadi Subiantara, alamat Nusupan RT 02 RW 28 Trihanggo Gamping Sleman mrngalami luka pada punggung

Pelaku asal Banyuwangi Jatim ini masuk dari pintu gereja bagian barat langsung menyerang korban, Martinus Parmadi Subiantoro dan mengenai punggung sehingga jemaat yang berada di belakang/ kanopi membubarkan diri, selanjutnya pelaku masuk ke gedung utama gereja sambil mengayun ayunkan senjata tajam sehingga para jemaat juga membubarkan diri.

Selanjutnya pelaku berlari ke arah koor dan langsung menyerang romo Prier yg sedang memimpin misa dan pelaku masih menyerang para jemaat yg masih berada di dalam gereja dan mengenai Budi Purnomo.

Pelakumengayun ayunkan senjata tajamnya ke patung Yesus dan patung bunda Maria yg berada di mimbar gereja.

Petugas Polsek Gamping yang dihubungi jemaat via telepon selanjutnya mendatangi TKP.

Aiptu Munir mencoba melakukan negosiasi kepada pelaku agar menyerahkan diri namun pelaku berusaha menyerang petugas sehingga petugas mengeluarkan tembakan peringatan.

Pelaku menyerang AIPTU AL MUNIR dan mengenai luka sobekan sehingga terpaksa mengeluarkan tembakan ke arah pelaku dan mengenai perut pelaku sehingga dapat dilumpuhkan dan di bawa ke RS UGM.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas